SUMATERADAILY.COM, JAKARTA- Semula ia seorang musisi, sudah banyak karyanya yang yang menghiasi sinetron rumah produksi raksasa seperti Multivision, Ganesa Perkasa film dan Rapi Film.
Sementara untuk musik, ia pernah juga tergabung dengan label besar seperti HP Record, Blackboard Record. Setelah melalang buana ke berbagai negara, kini Jaya Tamalaki hijrah ke bidang penulisan novel dan sutradara dan produser film.
“Saya mencoba sesuatu yang lebih menantang, nah, dibidang penulisan novel, skenario dan penyutradaraan saya merasa ada yang syurr,” ujar Jaya kepada awak media yang menemui usai hunting lokasi film perjuangan kemerdekaan RI di kota Surabaya. Rabu (25/3/2025)
Sebagai bekal untuk penulisan novel, skenario dan penyutradaraan Jaya Tamalaki lebih dulu melalang buana ke beberapa beraga eropa seperti Jerman dan Amerika. Begitu bekal dirasa cukup, Jaya kembali ke tanah air untuk menuangkan gagasan besar yang berseliweran di kepalanya.
“Saya sempat diledek sama teman sineas Jerman, negara mu besar tapi kok membuat film yang berkelas dunia nggak bisa.
Sempat emosi juga, tapi setelah saya renungkan, ternyata bener juga kata teman saya. Makanya sepulang berpetualang, saya serius menuangkan gagasan, baik lewat novel maupun skenario,” papar Jaya panjang lebar.
Salah satu novel yang sudah dituangkan dalam skenario, Kumalayati ( Inong Bale ) dan 8 Warrior.
“Karena film 8 Warrior kolosal tentang patriotik dan nasionalisme. Maka membutuhkan persiapan yang matang. Bahkan kami mesti 3 berganti tim, supaya hasilnya filmnya sesuai harapan,” ujar pria asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
Yang membuat Jaya dengan tim barunya yang dikomandoi Sutradara kawakan, Subakti Is dan tim yang berpengalaman membuat film layar lebar.
“Hikmah kegagalan bekerjasama dengan tim dulu, akhirnya saya dipertemukan teman lama, Subakti Is, suhu saya dibidang perfilman dan timnya juga nggak kaleng-kaleng. Jadi saya lebih tenang menyiapkan konsepnya. Biar menjadi film besar tahun ini,” papar Jaya Tamalaki.
Selain mendapatkan tim produksi yang mumpuni, film dengan judul Gen 8 (The Quadrant Effect) merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto. Sebagai bukti Jaya menunjukan surat penunjukan dari Presiden Prabowo ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI era Presiden Jokowi.
“Pak Presiden Prabowo, menantang saya untuk membuat film yang kelas dunia. Jadi pasarnya tidak hanya di dalam Negeri Tapi Juga Mancanegara ” tandas Jaya Tamalaki. ***
(Buyil)