Tanggerang (Sumateradaily.com)— Sebanyak 44 eks narapidana (napi) yang tergabung dalam Yayasan Anugerah Insan Residivist Cabang Tangerang Raya memantapkan diri bertaubat dengan bergabung dengan Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya (TQN Pontren Suryalaya) Tasikmalaya.
Puluhan eks napi tersebut ditalqin dzikir TQN Pontren Suryalaya oleh Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya dari Cianjur KH. Asep Syamsurizal Hudaya saat berlangsung Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani di Sekretariat Lembaga Dakwah Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (LDTQN) Tangerang Raya di Yayasan Serba Bakti Pontren Suryalaya Tangerang Raya, Jalan Gurame 1 ujung, Perumnas 1, Kelurahan Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu, 8 Oktober 2023.
Suasana haru dan khidmat mewarnai proses talqin dzikir tersebut.
Sebab, talqin dzikir adalah prosesi sakral saat seorang ikhwan (sebutan untuk jamaah TQN Pontren Suryalaya) mengikatkan diri secara ruhani dengan sang mursyid TQN Pontren Suryalaya yakni Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang dikenal juga dengan nama Abah Anom, serta berkomitmen untuk taat dan patuh pada sang mursyid dengan sepenuh hati dan berkomitmen mengamalkan ajarannya.
Ketua Yayasan Anugerah Insan Residivist Cabang Tangerang Raya Riki Firmansyah mengungkapkan, dirinya mewakili para eks napi yang sampai saat ini berjumlah 62 orang sangat berterima kasih kepada H. Asep Jatnika yang telah membimbing mereka untuk bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan memperoleh cara lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ta’lim dan dzikir TQN Pontren Suryalaya
“Mohon doanya semoga kami mantan residivist sebanyak 44 orang yang hadir hari ini, dengan wadah LDTQN ini selalu amanah dan istiqomah, bisa berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat terutama mantan residivist,” ungkap Riki.
Sementara Koordinator Wilayah LQTQN Pontren Suryalaya Cabang Tangerang Raya H. Asep Jatnika juga merasa bersyukur karena pihaknya dapat berkontribusi melakukan pembinaan kepada para eks napi tersebut dari aspek spiritual, terutama dengan mengamalkan amaliyah dzikir TQN Pontren Suryalaya yaitu dzikir (dzikir khofi dan dzikir jahar), khotaman, dan Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Proses talqin dzikir, kata Asep, adalah mengikatkan kalbu senantiasa berdzikir kepada Allah SWT (dzikir khofi). Setelah ditalqin dzikir, seorang ikhwan juga kemudian mengamalkan dzikir jahar (dzikir yang dilafalkan) setiap ba’da salat.
“Dzikir khofi dan jahar ini supaya dapat merubah hati yang keras menjadi lembut, sehingga hal-hal yang menjadi pengalaman masa lalu tidak terulang lagi. Kembali ke jalan yang benar yang diridhoi Allah SWT, menata kehidupan yang lebih baik dimasa saat ini dan yang akan mendatang,” kata H. Asep Jatnika.
Ditambahkan Wakil Talqin Pontren Suryalaya Tasikmalaya dari Cianjur, KH. Asep Syamsurizal Hudaya Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum atau seseorang kalau kaum atau orang itu sendiri tidak merubahnya sendiri.
“Alhamdulillah teman-teman mantan residivist mau merubah untuk kehidupan yang lebih baik, karena untuk mengikuti ta’lim dan talqin ini harus dari keinginan sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, agar lebih dekat dengan Allah SWT,” jelasnya.
Masih di tempat yang sama, Humas SMSI DKI Edy Riyadi mengapresiasi Koordinator Wilayah LDTQN Tangerang Raya H. Asep Jatnika yang telah menjembatani para mantan residivist untuk bisa berta’lim dan talqin melalui wadah LDTQN. “Saya apresiasi sekali langkah Koordinatior Wilayah LDTQN Tangerang Raya yang telah mengajak saudara kita mantan residivist, untuk berta’lim dan bertalqin agar memiliki kepribadian serta kehidupan yang lebih baik, semoga diikuti mantan residivist yang lain dan Berkah untuk semua, aamiin,” tutur Edy Riyadi.***
SMSI/Desk