banner 728x250

Eksplorasi Masif Pasca Alih Kelola, PHR Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan

banner 120x600
banner 468x60

Pekanbaru, Sumayeradaily.com – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, terus melakukan kegiatan eksplorasi yang masif pasca alih kelola Blok Rokan pada 2021 lalu.

Hasilnya, PHR berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).

banner 325x300

PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi  Astrea-1 ini merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed.

Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, ditajak pada 10 April 2024 dan mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki pada 3 Mei 2024.

Andre mengatakan, pada 5 Juli 2024, operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover. Setelah dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging, PHR selanjutnya mengusulkan 2 interval UKL.

“Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre.

UKL sumur eksplorasi bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan mengetahui karakteristik reservoir yang dilakukan sesaat setelah pengeboran.

UKL ini dilakukan dengan cara memproduksikan fluida melalui pipa bor.

“Jika didapatkan hidrokarbon pada saat uji kandungan lapisan, maka laju alirnya diukur untuk kemudian dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahapan eksplorasi.

Hal ini umum dilakukan pada proses uji kandungan lapisan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan dan mitigasi dampak sosial,” jelas Andre.

VP Explorations PHR Suprayitno Adhi Nugroho menjelaskan, temuan migas di Astrea-1 ini merupakan hasil kolaborasi seluruh fungsi di WK Rokan dalam mendukung strategi eksplorasi Perusahaan.

“Pengeboran sumur Astrea-1 sekaligus sebagai pembuktian konsep baru pengembangan area kompleks cluster prospek yang ada di WK Rokan dan akan dilanjutkan evaluasi bawah permukaan melihat peluang stratigraphic trap di Formasi Pematang Upper Red Bed, Sub Cekungan North Aman dan Sumatera Tengah,” jelasnya.

“Penemuan minyak di Astrea-1 ini semakin menambah keyakinan geoscientist (ahli geologi) PHR dalam pencarian sumber daya baru di area yang sudah sangat mature (matang), berada di antara lapangan berproduksi dan telah diproduksikan puluhan tahun dalam rangka menjaga penurunan alamiah produksi minyak ke depan ,” tambah Andre.

SKK Migas mengapresiasi capaian yang diraih PHR ini. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan, pengeboran sumur Astrea-1 merupakan bukti bahwa KKKS, dalam hal ini PHR, terus berkomitmen untuk melakukan pengobaran untuk mencapai target dan menaikkan produksi migas nasional.

“Komitmen pengoboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainnya untuk sama-sama mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, “ kata Hudi.

Menurut Hudi, temuan hidrokarbon minyak bumi dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan merupakan kabar baik, terlebih saat ini bertepatan dengan peringatan 22 tahun kiprah SKK Migas dalam pengelolaan hulu migas di Indonesia.

“Sebagai wujud implementasi Long Term Planning bagian reserve to production, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan terus berjalan sehingga  terjadi peningkatan produksi yang masif, “ kata Hudi.

Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina gencar melakukan aktifitas eksplorasi migas di area yang telah ada dalam rangka mendukung keberlanjutan produksi pada wilayah kerja yang mature didukung dengan teknologi dan operasi yang andal.

Temuan cadangan ini sekaligus sebagai bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
 
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal.

PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations).

WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.

Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.***

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *