Bangka, Sumateradaily.com– Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkal Balam memperkenalkan Madu Arisi, produk inovatif dari program binaan Biowisata Kampung Melayu (Kelekak).
Produk ini menjadi pionir di Pangkalpinang dengan kadar air optimal 18%, mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Madu Arisi berasal dari madu kelulut (stingless bee) yang diproses menggunakan teknologi dehumidifikasi, menghasilkan madu dengan kadar air ideal sehingga bisa disimpan tanpa pendingin dan tetap terjaga kualitasnya.
Selain memberikan kemudahan bagi konsumen, inovasi ini juga membantu mengurangi konsumsi listrik rumah tangga, karena madu tidak perlu disimpan di lemari pendingin.
Peluncuran Madu Arisi menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung ekosistem pangan yang sehat bagi manusia dan alam.
Langkah ini selaras dengan upaya perusahaan dalam menjaga keseimbangan alam sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi berbasis lingkungan.
Program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Mitra binaan Pertamina, Widi Prayogo, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas dukungan dalam memperkenalkan madu kelulut sebagai produk unggulan dengan nilai kelas tinggi di Bangka Belitung.
Widi berharap, inisiatif ini mampu menciptakan produk berdaya saing yang berkontribusi pada ekonomi lokal dan memperkuat citra produk daerah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina karena telah mendampingi kami dalam setiap proses, mulai dari produksi hingga pemasaran. Dengan dukungan ini, kami bisa menghasilkan produk yang berdaya saing dan berkontribusi pada perekonomian lokal serta memperkuat citra produk daerah,” ungkap Widi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa Pertamina terus berupaya mengembangkan program-program yang sejalan dengan agenda keberlanjutan global, serta berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang ramah lingkungan.
“Program Biowisata Kelekak melalui produk Madu Arisi berkontribusi pada beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pada tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan tujuan 15 Ekosistem Darat. Inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan, dengan mendorong keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian alam,” tutup Nikho.***