SUMATERADAILY.COM, JAKARTA- Makara Production kembali menghadirkan karya film terbaru berjudul Pulung Gantung, yang siap memikat penonton pada tahun 2025. Film yang disutradarai oleh Sis ini mengangkat cerita urban legend yang sangat populer di Gunung Kidul, Yogyakarta, mengenai mitos Pulung Gantung — sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kematian akibat bunuh diri dengan cara gantung diri disebabkan oleh kekuatan gaib.
Berdasarkan data Kompas, pada 2021, Kabupaten Gunungkidul tercatat memiliki 38 kasus bunuh diri, dengan sebagian besar korban meninggal akibat gantung diri. Mitos Pulung Gantung menjadi bahan inspirasi bagi berbagai karya, mulai dari cerpen hingga film. Tidak hanya di Indonesia, mitos ini juga diadaptasi oleh rumah produksi luar negeri.
Melalui film ini, produser Shankar R berkomitmen memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai mitos tersebut. Dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Shankar menjelaskan, “Kami ingin film ini mengajak masyarakat untuk tidak terus terjebak dalam pemikiran negatif. Kami berharap penonton menyadari bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.”
Executive Producer, Rama Tribudiman, menambahkan bahwa film ini tidak akan sepenuhnya mengikuti mitos yang berkembang di masyarakat. “Kami ingin penonton membawa pulang nilai positif setelah menonton film ini,” ujarnya.
Pulung Gantung bercerita tentang perjalanan Ryan bersama Alana, Ben, dan Elsa yang pergi ke Desa Rawapendem untuk melayat ayah Ryan, Prasetyo. Namun, sesampainya di desa tersebut, mereka menyadari bahwa tempat itu terkutuk oleh makhluk Pulung Gantung. Makhluk ini menyerang orang-orang yang sedang depresi dan lemah iman, memaksa mereka untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Ketika Alana menjadi korban, Ryan, Ben, dan Elsa berusaha menyelamatkannya dengan bantuan jin khodam Nyi Darsih, yang memberi petunjuk untuk menggunakan cincin sakti Ki Sangkut. Cincin ini menjadi rebutan antara Prasetyo, yang ingin menguasai kekuatan gaib, dan Ryan, yang bertekad menyelamatkan Alana.
Film yang dibintangi oleh Egi Fedly, Nadia Bulan Sofya, Annisa Aurelia Kaila, Andrew Barrett, Michael Russell, Adelia Rasya, dan Indra Pacique ini menawarkan pandangan baru tentang mitos Pulung Gantung. Egi Fedly menegaskan, “Film ini mengajarkan kita untuk tidak pasrah pada kenyataan, terutama kenyataan yang kita anggap sebagai takdir.”
Dengan pendekatan yang berbeda, Pulung Gantung diharapkan dapat memberi perspektif baru yang lebih positif, sekaligus menambah warna dalam genre film horor Indonesia. ***
Buyil/for1