Karya : Saidy Poe
Tiadalah arti, kala terbiasa rasakan
angin menghembus sepoi-sepoi
menabraki kulit -kulit ini
sebagai kewajaran.
Itukah mengapa kita tak mudah
untuk mensyukurinya karena,
alam berjalan natural membuat
kita nyaman dibuatnya.
Tiadalah arti, kala terbiasa rasakan
rezeki terhantar tuk mencukupi
kebutuhan hari-hari ini
sebagai kewajaran.
Itukah mengapa kita tak segera
dapat mensyukurinya karena,
Tuhan senantiasa melimpah nikmat
tanpa bertanya pada kita.
Hidup bagai hembusan angin
sehalus hati kita bersama Tuhan
tak nampak berwarna namun
cukup sejuk dirasakan.
@saidypoe • 231030