SUMATERADAILY.COM – Ditengah situasi kawasan timur tengah yang tidak kondusif saat ini, Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat ada 380 WNI di Iran.
Menjaga keselamatan WNI, Kemenlu RI merencanakan evakuasi.
“Saat ini terdapat sekitar 380 orang WNI yang berada di wilayah Iran, terutama di Teheran,”ungka[ Menlu RI, Sugiono, sebagaimana keterangan resminya, dilansir dari laman infopublik.id. Jumat 20 Juni 2025.
Pemerintah Indonesia menilai situasi semakin tidak kondusif seiring meningkatnya intensitas serangan, yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga sasaran sipil.
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Luar Negeri telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk melakukan asesmen terhadap rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi.
Status kesiagaan di Kedutaan Besar RI di Teheran juga telah ditingkatkan dari siaga 2 menjadi siaga 1.
Sugiono mengatakan, bahwa komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran sudah dilakukan untuk memastikan kemudahan akses lintas perbatasan apabila evakuasi WNI harus dilakukan.
“Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasinya juga yang semakin tidak menguntungkan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam arahan pers secara daring di Jakarta, Rabu (18/6/2025), mengatakan bahwa 42 WNI peziarah yang berada di Yerusalem, Israel, sudah kembali ke Indonesia dengan mengambil jalur darat menuju Yordania terlebih dulu.
“Kemudian kami juga mencatat ada delapan jamaah haji, warga negara Indonesia yang berasal dari Inggris, yang juga tertahan di Amman, dan mereka juga sudah kembali ke Inggris,” ujar Judha.
Menurut Judha, dua WNI peziarah di Iran, bisa keluar dari Iran melalui jalan darat menuju Pakistan untuk kembali ke Indonesia.
Selain itu, Judha mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan secara daring dengan para WNI yang berada di Iran untuk memeriksa kondisi mereka dan menyampaikan langkah-langkah kontingensi yang sudah disiapkan KBRI Teheran dan pemerintah pusat.
Sebelumnya, sejak Jumat (13/6/2025), Israel meluncurkan serangan berskala besar ke Iran dengan mengincar fasilitas nuklir di sejumlah kota Iran dan pusat-pusat komando tinggi militer.
Media Iran melaporkan bahwa hingga Rabu (18/6), jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Teheran dan wilayah-wilayah lain telah mencapai 585 orang. Sementara sejumlah 1.326 orang lainnya mengalami cedera akibat serangan itu.
Sebagai respons terhadap serangan Israel, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel yang mengakibatkan 24 orang tewas dan 500 lainnya cedera.***
sumber: infopublik.idEdited : Hery FR