banner 728x250 ------- banner 728x250

UMKM Tak Boleh Stagnan, PCO Tegaskan Strategi Pertumbuhan Era Prabowo

eputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Prersidential Communication Office/PCO) Noudhy Valdryno
banner 120x600
banner 468x60

SUMATERADAILY.COM- Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Prersidential Communication Office/PCO) Noudhy Valdryno menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berkembang agar naik kelas, sebagai bagian dari strategi mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

“UMKM kita tidak bisa stagnan. Kalau ingin ekonomi tumbuh 8 persen, maka UMKM harus terus berkembang. Tidak semua akan menjadi perusahaan besar, tapi setiap tahun harus ada yang naik level dan yang baru tumbuh,” kata Noudhy Valdryno dalam Diskusi Double Check bertajuk Lapangan Kerja, UMKM, dan Kemandirian Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

banner 325x300

Menurut Noudhy, Presiden Prabowo ingin ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen. Tapi ini tidak mungkin tercapai hanya dari satu sektor. Ada tiga jalur utama pertumbuhan yang harus digenjot secara bersamaan.

Tiga jalur pertumbuhan itu mencakup penguatan pertumbuhan perusahaan lokal berskala besar, meningkatkan aktivitas dan investasi perusahaan internasional di berbagai sektor dalam negeri, dan mendorong UMKM Indonesia untuk terus naik kelas.

Noudhy menyebut hal ini sebagai tugas besar yang membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif Kementerian Ketenagakerjaan.

Salah satu prioritas adalah menciptakan siklus pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan di berbagai wilayah, tak hanya di kota besar, tapi juga menjangkau desa dan kelurahan.

Kunci utama keberhasilan UMKM terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja menjadi agenda utama.

“Semua gagasan Presiden bermuara pada peningkatan kualitas SDM. UMKM tidak akan naik kelas tanpa SDM yang paham keuangan, bisnis, dan pengembangan usaha, bukan hanya soal pemasaran,” kata Noudhy.

Menurut Valdryno, negara maju sangat ditentukan oleh komponen bisnis, idealnya tingkat kewirausahaan 12–15 persen, sedangkan Inonesia baru 3,0–3,5 persen.

Ditambahkannya, strategi Presiden Prabowo Subianto untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi berdasarkan kerangka kerja pesawat tempur, yakni: amati, arahkan, putuskan, dan bertindak.

Dalam kerangka tersebut, lanjut Noudhy, pembentukan dan penguatan UMKM adalah salah satu langkah utama untuk memperkuat ekonomi nasional. Tantangan terbesar meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia adalah kualitas sumber daya manusia.

“Di negara maju, satu SDM berkualitas bisa menciptakan 10 hingga 50 lapangan kerja baru. Kita butuh efek multiplier ini,” ujar Noudhy.

Dia menekankan peran penting UMKM dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Banyak lulusan muda sekarang lebih suka menciptakan lapangan kerja sendiri daripada menunggu lowongan. UMKM memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dengan zaman, berbeda dengan korporasi besar yang lebih statis.

“Presiden ingin menciptakan ekosistem ekonomi di mana tidak hanya perusahaan besar yang menciptakan lapangan kerja, tapi UMKM yang berkembang juga bisa membentuk entitas kompetitif baru,” kata Noudhy.

Noudhy menegaskan Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang kini berkembang pesat.***

infopublik.id

banner 325x300
banner 325x300