banner 728x250

“Serpihan Berlian” Ditumpukkan Sampah Jember Kidul

Oplus_0

SUMATERADAILY.COM- Pemulung, kumuh, pengemis, peminum, tidak berpendidikan, SDM rendah, bodoh, pembuat onar, setiap hari telinga kami diteriaki kata-kata seperti itu, ujar Dafid Kusworo, sosok pemuda warga RW 08 lingkungan Telengsari kelurahan Jember Kidul.

Dari kalimat negatif tersebut pemuda yang akrab dipanggil Dafid ini bersama beberapa pemuda membangun sebuah gubuk kecil yang bernama RUMAH PEMULUNG (RUMAH PEMuda Untuk lingkungan Lebih UNGgul) yang memiliki niat dan keinginan yang sama membina lingkungan yang dikatagorikan oleh banyak orang dengan kampung kumuh menjadi lingkungan yang lebih baik, sadar akan pentingnya pendidikan dan memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.

banner 325x300

“Kami setiap minggu melakukan pembinaan potensi dan pengembangan prestasi dalam lingkup olahraga, sekolah sore untuk pemantau akademik adik adik kami, bahkan diujung minggu ada kelas seni untuk adik adik berekspresi, salah satunya adalah Seni Jaranan murni yang kami anggap satu-satunya yang ada di wilayah kota..” ungkap Dafid.

Dafid juga menyampaikan bahwa RUMAH PEMULUNG menyelenggarakan acara yang belum pernah terselenggara di Kabupaten Jember yakni Grebegsuro, Kamis (26/7/2025) dengan rangkaian kegiatan Reyog, Pawai obor serta acara puncak penampilan Jaranan Singo Gendeng yang dihadiri pula oleh 3 pilar, Lurah Jember Kidul, Ketua TP PKK Kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta penggiat seni lainnya seperti Bapak Ribut selaku pembina Singo Gendeng dan masih banyak lainnya.

Sementara Cucuk Sudaryanto Ketua RW 08 menyambut baik adanya RUMAH PEMULUNG sebagai wadah bagi para pemuda di RW 08 untuk menggali potensi dan mengisi kegiatan dengan hal-hal yang positif. “Sebuah kesempurnaan tercapai ketika kita berproses secara baik” Ujar Cucuk.

Dia berharap kebiasaan buruk masyarakat sekitar yang belum hilang yaitu minum minuman keras bisa hilang dengan cara mengalihkan kegiatan mereka dengan kegiatan positif dan kedepannya RUMAH PEMULUNG bisa menjadi corong informasi masyarakat terhadap kebutaan informasi yang ada dan menjadikan lingkungan unggulan yang memeliki keahlian, dan yang terpenting melek hukum beserta sadar NAPZA.

“Tidak lupa saya juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada anak-anak yang mentalnya hebat, karena sudah berani dan sanggup tampil menyambut kehadiran Istri Bupati Jember “Ning Gytha” pada acara yang digelar oleh KARTAJI (Karang Taruna Jember Kidul) bersama Indomaret beberapa waktu lalu dengan tarian tradisional Jathilan yang nyaris kehilangan kemurniannya, Yang kalian ini merupakan salah satu langkah kecil kita untuk merubah stigma buruk menjadi baik dengan melestarikan warisan Nusantara .

Dan perlu kami sampaikan juga bahwa RW 08 sudah pernah membuat pakaian adat Dayak Kalimantan yang pernah kami tampilkan di acara gelaran JEKI KAYA (Jember KIdul KArnaval budaYA) tahun 2024, imbuhnya.***

(Bagus)

banner 325x300
banner 325x300