banner 728x250

Luncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih, Program Unggulan Presiden Prabowo Gerakkan Ekonomi Desa

Luncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih, Program Unggulan Presiden Prabowo Gerakkan Ekonomi Desa (Foto: Dok BPMI Setpres)

SUMATERADAILY.COM – Hari ini Senin 21 Juli 2025, Presiden Prabowo resmi meluncurkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) secara nasional.

Keberadaan Kopdes Merah Putih merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo menggerakkan ekonomi desa.

banner 325x300

Sesuai visi Asta Cita, ada tiga program unggulan pemerintah bidang kesehatan melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG), bidang pendidikan melalui Sekolah Rakyat dan bidang ekonomi melalui Kopdes Merah Putih.

Ketiga program unggulan tersebut untuk menjadi solusi utama bangsa saat ini, kemiskinan struktural dan kesenjangan layanan dasar di daerah.

Menurut data BPS (2025), jumlah penduduk miskin per September 2024 mencapai 24,06 juta orang (8,57 persen), termasuk 3,17 juta yang tergolong miskin ekstrem. Inilah yang mendorong pemerintah mempercepat pembangunan dari bawah — dari desa ke kota, bukan sebaliknya.

Kopdes Merah Putih dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Inpres ini ditandatangani Presiden Prabowo pada 27 Maret 2025.

Sebanyak 13 kementerian dan dua lembaga nasional terlibat langsung dalam implementasinya, bersama kepala daerah dan perangkat desa di seluruh Indonesia.

Tenaga Ahli Utama di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa pada tahap awal, pemerintah akan meluncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih, dengan 103 unit sebagai percontohan.

“Ke-103 Kopdes itu akan diuji secara operasional agar tidak hanya berdiri di atas kertas, tapi benar-benar memberi manfaat nyata. Sisa unit akan menyusul secara bertahap dan ditargetkan aktif penuh pada 28 Oktober 2025,” ujar Adita, dilansir dari infopublik.di, Senin 21 Juli 2025.

Setiap Kopdes akan memiliki fasilitas lengkap: kantor koperasi, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, cold storage untuk hasil tani dan laut, serta pusat logistik.

Ada tiga pendekatan utama dalam pengembangan Kopdes Merah Putih: Mendirikan koperasi baru di desa yang belum memiliki, Mengembangkan koperasi yang sudah berjalan, dan Merevitalisasi koperasi yang mati suri.

Model koperasi ini mengedepankan prinsip inklusif, gotong-royong, dan modernisasi tata kelola. Pemerintah berharap Kopdes bisa memutus rantai ketergantungan masyarakat desa terhadap rentenir, pinjaman online ilegal, dan tengkulak.

Kopdes Merah Putih menjadi tempat penampungan hasil pertanian dan perikanan secara langsung dari petani dan nelayan. Hal ini akan memotong rantai pasok, menaikkan harga jual petani, dan menurunkan harga beli konsumen.

Dengan pengelolaan logistik yang efisien dan dukungan fasilitas penyimpanan, hasil pertanian dan laut bisa disimpan dengan layak. Distribusi kebutuhan pokok lebih cepat, harga lebih murah, dan akses layanan makin dekat.

“Kopdes Merah Putih hadir untuk mengembalikan ekonomi rakyat ke tangan rakyat,” tutup Adita. ***

Editor ; Hery FR

banner 325x300
banner 325x300