banner 728x250
EKBIS  

Akselerasi Digitalisasi, PHE OSES Optimalisasi Produksi

Oplus_0

SUMATERADAILY.COM-Inovasi digitalisasi tidak saja membawa kemajuan di industri teknologi informasi.

Ajang Kompetisi Digital Hackathon AI/ML Hulu Migas 2025, yang digelar SKK Migas di Bandung pertengahan Juni lalu, menjadi saksi bahwa terobosan berbasis digitalisasi juga berkembang pesat dan memberikan kontribusi positif yang signikan di sektor hulu minyak dan gas bumi yang penuh tantangan.

banner 325x300

Salah satu terobosan yang mencatat prestasi dalam acara tersebut adalah inovasi yang dipresentasikan tim THATPOOL PHE OSES, yang keluar sebagai Juara 2 Kategori Implementation, dalam mengoptimalkan residu minyak di lapangan marginal dengan menggunakan alat prediksi saturasi lanjutan berbasis pendekatan machine learning.

THATPOOL merupakan akronim dari Technological Hub for Advanced Tools and Predictive Optimization of Oilfield Logs, sebuah tim representasi dari kehadiran dan perkembangan pesat digitalisasi di dunia hulu migas.

Di lapangan migas PHE OSES yang terus berpacu dengan waktu dan sumber daya, tim THATPOOL datang membawa solusi berbasis machine learning (ML) dan artificial intelligence (AI).

Bukan sekadar konsep di atas kertas, inovasi mereka telah diterapkan di Lapangan NR, dan menghasilkan tambahan produksi sebesar 542 BOPD, serta menghemat Rp 7,18 miliar untuk biaya material dan sewa kapal.

Yang membuat pendekatan ini istimewa adalah fokus mereka pada prediksi current saturation di reservoir Batugamping.

Melalui algoritma ML yang akurat, metode pengukuran saturasi berbasis barge dapat dioptimalkan, yang artinya menghemat biaya dan mempercepat waktu kerja.

Current saturation adalah sebuah kondisi saturasi fluida terkini di reservoir. Kondisi ini bukan berdasarkan data awal eksplorasi, melainkan berdasarkan data terakhir setelah reservoir berproduksi.

Saturasi sangat penting untuk memahami seberapa banyak minyak yang masih tersisa di reservoir (residual oil), mengetahui lokasi zona dimana air mulai mendominasi (water breakthrough), serta penentuan strategi pemulihan minyak lebih lanjut (enhanced oil recovery).

Di masa depan, pendekatan ini bahkan memungkinkan perawatan sumur dilakukan tanpa intervensi langsung, cukup dengan menutup zona-zona air secara tepat.

General Manager PHE OSES Antonius Dwi Arinto, yang menerima penghargaan secara langsung dari SKK Migas, menyampaikan rasa bangga sekaligus harapannya.

“Inovasi ini tidak hanya berdampak nyata di lapangan, tapi juga menjadi bukti bahwa digitalisasi mampu membawa efisiensi dan keberlanjutan operasional. Kami optimis, pendekatan seperti ini dapat direplikasi di wilayah kerja lainnya,” ujarnya.

Lebih dari sekadar penghargaan, keberhasilan ini menjadi penanda bahwa transformasi digital di sektor hulu migas bukan lagi opsi—melainkan keniscayaan.

Dan PHE OSES, melalui THATPOOL, menunjukkan bahwa dengan semangat kolaborasi dan keberanian untuk mencoba hal baru, industri migas nasional siap menjawab tantangan masa depan.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina.

Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.

Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna.

Dalam pengelolaan operasi dan bisnis minyak dan gas bumi, PHE ONWJ, PHE OSES dan Pertamina EP berada dalam pengawasan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi).

Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.

Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini.

Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.***

banner 325x300
banner 325x300