banner 728x250

Bahaya Riba dalam Islam: Dampak dan Solusinya

Bahaya Riba dalam Islam: Dampak dan Solusinya

Penulis : Abdul Hayyi El-Naseer

banner 325x300

Pendahuluan

Riba adalah salah satu dosa besar dalam Islam yang memiliki dampak buruk bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan peringatan keras tentang bahaya riba, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Namun, masih banyak orang yang terjerumus ke dalam praktik riba karena ketidaktahuan atau menganggapnya sebagai hal yang biasa. 

Artikel ini akan membahas pengertian riba, jenis-jenisnya, bahaya yang ditimbulkan, serta solusi Islam dalam menghindarinya. 

Apa Itu Riba?

Riba secara bahasa berarti “tambahan” atau “berlebih”. Secara syariat, riba adalah pengambilan tambahan dalam transaksi pinjam-meminjam atau jual-beli yang bertentangan dengan prinsip keadilan Islam. 

Allah SWT berfirman: 

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual-beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba…”(QS. Al-Baqarah: 275) 

Jenis-Jenis Riba

1. Riba Fadhl: Tambahan dalam pertukaran barang sejenis dengan kadar atau takaran berbeda (misalnya emas dengan emas, tetapi berbeda berat). 

2. Riba Nasi’ah: Tambahan yang terjadi karena penundaan pembayaran (misalnya utang dibayar lebih besar karena tempo). 

3. Riba Jahiliyah: Riba yang biasa dilakukan pada masa jahiliyah, di mana hutang terus bertambah jika tidak dibayar tepat waktu. 

Bahaya Riba

1. Dosa Besar yang Dilaknat Allah dan Rasul-Nya

Riba termasuk dosa yang sangat berat. Rasulullah SAW bersabda: 

“Satu dirham riba yang dimakan seseorang dalam keadaan mengetahui (keharamannya) lebih berat dosanya daripada berzina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad) 

2. Menghilangkan Berkah Harta

Harta yang didapat dari riba tidak akan membawa keberkahan. Allah SWT berfirman: 

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.”(QS. Al-Baqarah: 276) 

3. Merusak Ekonomi Masyarakat

Riba menciptakan ketidakadilan ekonomi, di mana orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin tertindas. Sistem riba juga menyebabkan ketimpangan sosial dan krisis ekonomi. 

4. Menghilangkan Rasa Empati dan Tolong-Menolong

Dalam Islam, pinjam-meminjam seharusnya didasari rasa tolong-menolong. Namun, riba mengubahnya menjadi transaksi eksploitatif yang merugikan salah satu pihak. 

5. Mendatangkan Azab di Dunia dan Akhirat

Allah SWT dan Rasul-Nya telah mengancam pelaku riba dengan azab yang pedih. Rasulullah SAW bersabda: 

“Riba memiliki 73 pintu dosa, yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang menikahi ibu kandungnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah) 

Solusi Menghindari Riba

1. Beralih ke Sistem Ekonomi Syariah

   – Gunakan bank syariah yang menerapkan prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah) atau jual-beli (murabahah). 

2. Meningkatkan Kesadaran tentang Bahaya Riba

   – Edukasi diri dan keluarga tentang hukum riba dan alternatif syariah. 

3. Memperbanyak Sedekah dan Investasi Halal

   – Allah akan mengganti harta yang diinfakkan di jalan-Nya dengan keberkahan. 

4. Hindari Utang yang Berbunga 

   – Jika terpaksa berutang, carilah skema tanpa bunga atau bantuan dari keluarga. 

Kesimpulan

Riba adalah kezaliman yang merusak kehidupan individu dan masyarakat. Sebagai muslim, kita wajib menjauhi segala bentuk riba dan beralih ke sistem ekonomi yang adil sesuai syariat Islam. Dengan memahami bahayanya, kita dapat menjaga diri dan keluarga dari dosa besar ini serta meraih keberkahan dalam rezeki. 

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu benar-benar beriman.” (QS. Al-Baqarah: 278) 

Semoga Allah SWT melindungi kita dari jeratan riba dan memberikan rezeki yang halal dan berkah. Aamiin. 

***

Abdul Hayyi El-Naseer adalah
Mahasiswa Semester 2 Jurusan Teknik Informatika – STMIK Tazkia Bogor

banner 325x300
banner 325x300