banner 728x250

Balai Keselamatan dan Kelaikan Jalan Kendaraan Bermotor Berstandar Global Siap Dioperasikan Tahun ini

Ilustrasi maket proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas ini siap dioperasikan pada tahun ini. (Foto: Humas Kemenhub)

SUMATERADAILY.COM – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdar Kemenhub) berkomitmen meningkatkan standar keselamatan dan kelaikan jalan kendaraan bermotor.

Salah satunya dengan membuka fasilitas uji kendaraan bermotor atau proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat.

banner 325x300

Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Yusuf Nugroho, menjelaskan bahwa proving ground ini akan mulai beroperasi pada tahun 2025.

Fasilitas tersebut akan menjadi pusat pengujian kendaraan bermotor yang mengacu pada standar internasional.

“Pembangunan proving ground ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan keselamatan kendaraan sesuai amanat Perpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pilar ketiga dalam Perpres itu menekankan pentingnya kendaraan yang berkeselamatan,” kata Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Yusuf Nugroho, dilansir dari InfoPublik, Sabtu 26 Juli 2025.

“Menjadi tanggung jawab Kemenhub untuk meningkatkan standar dan kualitas keselamatan kendaraan bermotor sesuai Perpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di situ telah ditetapkan Pilar 3 yaitu Kendaraan yang Berkeselamatan,” kata Yusuf Nugroho.

Ia menegaskan, fasilitas di proving ground BPLJSKB Bekasi sudah sesuai dengan standar regulasi di Indonesia dan standar global, yakni Standar Asean Mutural Recognition Agreement (ASEAN MRA) yang mengacu pada standar UNECE.

“Terkait fasilitas sejalan dengan semangat Indonesia untuk sejajar dengan standar keselamatan global yaitu mengacu pada UN Regulation Standard di mana di Indonesia akan mengembangkan berbagai standar dan metodologi uji,” kata Yusuf.

Fasilitas ini, lanjut Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi, akan memungkinkan pengujian berbagai aspek keselamatan kendaraan salah satunya uji tabrak, sebagai wujud komitmen Indonesia untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dan keselamatan.

Dengan adanya fasilitas tersebut, harapannya Indonesia akan menjadi negara yang mampu melakukan pengujian menyeluruh dalam negeri, tanpa harus mengirim kendaraan ke luar negeri.

Saat ini, pengembangan fasilitas di proving ground sudah mengakomodasi uji kendaraan sepeda motor, mobil penumpang, hingga kendaraan berat seperti truk dan bus. Total terdapat 16 tahapan uji yang mengacu pada aspek keselamatan, lingkungan hidup, dan performa kendaraan, di antaranya:
-dua tahap pengujian rem,
-pengujian kursi,
-audible warning device,
-speedometer,
-noise emission,
-kaca spion,
-peralatan menyetir,
-sabuk pengaman,
-uji tabrak,
-elektronic stability control (ESC),
-electric power trained vehicle,
-uji emisi,
-electric vehicle of category L,
-quiet road transport vehicle

Lebih lanjut, Yusuf Nugroho menambahkan, pembangunan proving ground BPLJSKB merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang dimulai sejak tahun 2023.

Ia juga berharap masa depan industri otomotif Indonesia akan semakin berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan adanya fasilitas pengujian berstandar global.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Business Strategy Division Head PT IAMI, Rian Erlangga, menyambut positif pembangunan proving ground BPLJSKB Bekasi. Menurutnya keberadaan proving ground dapat meningkatkan kualitas kendaraan yang diproduksi untuk kebutuhan ekspor, menekan biaya, hingga meningkatkan kompetensi SDM di Indonesia.

“Kami sangat mendukung program ini karena dengan adanya proving ground akan lebih efisien, selain itu saya yakin dengan adanya proving ground dengan pengetesan sangat banyak dapat memotivasi SDM kami untuk meningkatkan kompetensi. Secara financial benefit dengan adanya proving ground maka produk-produk otomotif di Indonesia akan memiliki standar internasional dan meningkatkan kesempatan untuk ekspor,” pungkas Rian. ***

wandi/ifp.id/

banner 325x300
banner 325x300