SUMATERADAILY.COM – Keberadaan jalan Tol Betung-Tempino-Jambi sangat dinantikan masyarakat Jambi dan Sumatera Selatan sebagai akses kedua daerah.
Keberadaan jalan tol sepanjang ini nantinya dapat mendukung ketahanan pangan nasional umumnya dan arus produksi Jambi – Sumsel khusunya.
Dengan wilayah Jambi dan Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan nasional, keberadaan jalan tol ini menjadi solusi untuk mengurangi kerugian pascapanen dan menjaga mutu produk pertanian.
Jalur tol ini diproyeksikan akan memangkas biaya distribusi hingga 30 persen, serta mempercepat proses pengiriman bahan pangan ke berbagai wilayah, sehingga harga bahan pokok dapat lebih stabil.
PT Hutama Karya (Persero) mempercepat pembangunan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi sepanjang 170 kilometer sebagai langkah strategis mendukung ketahanan pangan nasional.
Hutama Karya menargetkan penyelesaian proyek ini secara bertahap mulai 2025 hingga kuartal IV 2026.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh visi Asta Cita Presiden RI Prabowo melalui pembangunan infrastruktur yang terintegrasi.
“Hingga Juni 2025, akumulasi progres konstruksi untuk seluruh seksi non dukungan konstruksi (dukon) pemerintah pada Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi (Seksi 1, 2, dan 4) telah mencapai rata-rata 28,02 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 38,8 persen dari total panjang 135,2 kilometer,” jelas Adjib, dilansir kabarbumn. Selasa 12 Agustus 2025.
Progres paling signifikan terlihat pada Seksi 4 (18,5 km) Tempino-Ness yang mencapai 97,8 persen untuk konstruksi dan 98,86 persen pembebasan lahan.
Untuk Seksi 1 Betung–Tungkal Jaya (62,38 km), progres konstruksi tercatat 22,22 persen dan pembebasan lahannya 30,92 persen.
Seksi 2 Tungkal Jaya–Bayung Lencir (54,32 km) mencatatkan progres konstruksi sebesar 10,28 persen dan pembebasan lahan sebesar 22,30 persen. Sementara itu, Seksi 3 Bayung Lencir–Tempino (34,10 km) telah beroperasi sejak akhir 2024 dan kini dilintasi ribuan kendaraan setiap hari.
Adjib menambahkan, “Dengan jalan tol ini, hasil panen petani Jambi seperti beras, jagung, dan sayuran dapat sampai ke Palembang, Lampung, bahkan Jakarta dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ini akan meningkatkan daya saing produk lokal dan kesejahteraan petani.”
Adjib juga menjelaskan bahwa saat ini perjalanan dari Betung ke Jambi melalui jalan nasional membutuhkan waktu 6,5 jam untuk jarak 271 kilometer. Jika tol ini rampung, waktu tempuh hanya akan memakan waktu 2 jam.
“Percepatan distribusi ini tidak hanya menjaga kesegaran produk pangan yang sampai ke konsumen, tetapi juga memungkinkan petani mendapatkan harga yang lebih baik karena berkurangnya biaya logistik dan risiko kerusakan selama perjalanan.”
“Ini akan meningkatkan daya saing produk lokal dan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Proyek ini juga mengintegrasikan pengembangan UMKM lokal di rest area, membuka peluang bagi petani dan nelayan untuk menjual langsung hasil panennya. ***