banner 728x250 ------- banner 728x250

Cerpen Inspirasi HUT Persit : Senja di Ujung Penantian

Oplus_131072

Oleh : Letkol (Purn) Firdaus

Cerpen ini terinspirasi dari semangat istri prajurit dalam rangka HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana.

banner 325x300

*Nama-nama tokoh dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, atau peristiwa, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak disengaja.*

Langit sore itu berwarna jingga keemasan ketika Lestari memandangi seragam Persit-nya yang tergantung rapi. Besok adalah hari penting—peringatan HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana. Sebagai Ketua Ranting, ia telah mempersiapkan segala hal, dari konsumsi hingga susunan acara. Tapi di balik semua itu, hatinya tak henti dihuni rasa rindu.

Suaminya, Kapten Inf Bima, sedang bertugas di perbatasan. Sudah dua bulan ia tidak pulang. Tak ada suara langkahnya di pagi hari, tak ada pelukan hangat sepulang sekolah untuk anak-anak mereka. Yang ada hanyalah pesan-pesan singkat lewat WhatsApp.

Sore itu, sebelum tidur, ponselnya berbunyi.
Sebuah pesan dari Bima:

_“Sayang, maaf belum bisa pulang. Besok saat kamu berdiri mewakili istri-istri hebat itu, anggap aku ada di sampingmu. Aku bangga padamu. Persit kuat karena perempuan seperti kamu.”_

Air mata Lestari tumpah. Ia genggam ponselnya erat, seolah merasakan kehangatan tangan Bima.

Keesokan harinya, Lestari berdiri di podium. Dengan suara lantang namun bergetar, ia menyampaikan sambutan:

_”Di balik baju loreng suami kami, ada hati yang kami rawat dengan doa. Kami tak hanya menunggu, kami mengabdi. Kami bukan hanya pendamping, tapi penjaga semangat. Selamat HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana. Kita kuat karena saling menguatkan.”_

Tepuk tangan menggema di aula. Namun Lestari tahu, yang paling menggema adalah bisikan doa dalam hatinya. Senja hari itu, ia duduk sendiri di teras rumah. Tak ada pelukan suami, tapi ada cahaya kecil di layar ponsel:

“Aku lihat fotomu tadi. Cantik sekali. Terima kasih sudah kuat untuk kita semua.”

Dan di ujung penantian itu, Lestari tersenyum. Cinta bisa hadir lewat sinyal, tapi pengabdian… selalu nyata.**

banner 325x300
banner 325x300