SUMATERADAILY.COM, JAKARTA-Setelah tertunda dua tahun lebih, film Sun Tree akhirnya beredar di seluruh bioskop di seluruh Indonesia.
*Alhamdulillah akhirnya film Sun Tree beredar di bioskop, mudah mudahan mendapat apresiasi dari pecinta film Indonesia,” ujar Tri Astuti produser film Sun Tree kepada awak media di Jakarta Rabu (11/12/204).
Secara cerita, film yang dibintangi Yatti Surachman, Wulan Guritno, Wulan Guritno, Panji Zoni (Hamdan), Yuriska Patricia (Hanum) lumayan menarik. Sayangnya dari segi penggarapan kurang maksimal. Misal soal dialek Melayu sebagai latar cerita, terkesan tempelan, sehingga dialog kurang enak di dengar. Pun lokasi pesantren yang berada di kecamatan Wangon, Banyumas dialek warga setempat tidak di eksplor, kalau ini diangkat akan menjadi kebanggaan Masyarakat Banyumas.
“Sutradara kurang jeli dan kurang teliti dalam menggarap cerita. Sehingga film yang seharusnya menarik menjadi kurang menghibur,” ujar Sutrisno Buyil, Wartawan senior yang juga ketua umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia ini kepada awak media.
Buyil menambahkan, penggarapan drama kisah cinta Hanum dan Hamdan kurang detail dan jadi lucu ketika adegan Hamdan yang pergi meninggalkan Hanum Naik Bus, dikejar dengan sepeda dan anehnya bisa mengejar bus.
“Kalau saja Hanum mengejar bus pakai sepeda motor bisa masuk akal, maunya sutradara biar dramatis tapi jadi nggak logis,” ujar Buyil berapi api.
Yang tidak digarap serius, suasana pesantren sangat kecil sehingga tidak menggambarkan sebagai pesantren yang diburu masyarakat luar pulau untuk nyantri.
“Saking kecilnya pesantren, malah terkesan madrasah. Namanya pesantren mestinya jumlah santrinya ratusan, nah ini cuma puluhan.” Kritik Buyil menyayangkan.
Terlepas dari semua itu, film produksi Teras Kreasi Nusantara bekerja sama dengan MuTif Corp dan Event Organizer SAHATI, beredar mulai 19 Desember 2024.
Film Sun Tree disutradarai oleh F. Rach, yang sebelumnya pernah menggarap film horor bertajuk Trah 7.
Film *Sun Tree* dimaksudkan sebagai film yang mengusung pesan moral dan mengedepankan pesan moral dan religius. Sehingga penonton tidak hanya terhibur tapi mendapatkan pesan tentang etika.
“Film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sebuah pendidikan tentang pentingnya nilai-nilai agama dan etika dalam kehidupan sehari-hari,” ujar F. Rach.
“Kami berharap *Sun Tree* dapat menjadi pelajaran hidup bagi semua penontonnya, terutama bagi orang tua yang ingin mengajarkan anak-anak mereka tentang keutamaan doa dan hubungan yang penuh rasa hormat.” Pungkas F. Rach.***
Tebe/for1