Sumsel (Sumateradaily.com) – Memperingati Hari Ozon Internasional dan mendukung target 2 juta pohon pada tahun 2023 yang dicanangkan oleh SKK Migas, Pertamina EP (PEP) Pendopo Field Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina melaksanakan program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang di Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Sumatera Selatan.
Program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang ini sudah mampu mendukung pencapaian ESG, khususnya pada kriteria lingkungan, yang mana perusahaan beserta program TJSLnya secara selaras menjalankan kegiatan dengan tujuan menekan emisi karbon dan mendukung program pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission.
Gerakan penanaman pohon pinang ini juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s, yakni tujuan poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 15 (ekosistem darat). Dapat dikatakan kegiatan ini merupakan ikhtiar dalam menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.
Wakil Bupati Musi Rawas, Hj. Suwarti menyambut baik kegiatan penanaman pohon pinang ini.
Selama ini pinang sudah menjadi ikon dari Desa Sukakarya dan penanaman 1.000 pohon pinang ini semakin meneguhkan desa tersebut sebagai desa dengan potensi pinang.
“Penanaman pohon ini juga akan mempertahankan udara bersih dan mengurangi dampak pemanasan global. Desa ini bisa menjadi contoh bagi desa lain bagaimana menghadirkan dan menjaga potensi di desa mereka,” ujar Hj. Suwarti.
Wakil Bupati Musi Rawas, Hj. Suwarti, secara simbolis melakukan penanaman pohon pinang di depan halaman Balai Desa Sukakarya, bersama Kepala Dinas Koperasi UMK Musi Rawas, Mefta Joni, Sekretaris Dinas Perkebunan Musi Rawas, Herry Akhmadi, Camat STL Ulu Terawas, Hartama, Kepala Desa Sukakarya, Andi Karya, CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.
Pohon pinang dipilih tidak hanya berkaitan dengan komoditas utama (baca: sebagai bahan baku) dari KWT Melati saja, melainkan juga adanya manfaat lingkungan yang dihasilkan dari penanaman pohon pinang. Keberadaan pohon pinang sendiri mampu menyerap sekitar 167 ton/ha/tahun emisi karbon. Hal ini merupakan langkah nyata dalam mendukung tujuan nasional, yaitu akselerasi Net Zero Emission.
Sementara itu, Sr. Manager PEP Pendopo Field, I Wayan Sumerta, menyebutkan penanaman pohon pinang ini merupakan bentuk nyata dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PEP Pendopo Field dalam menekan isu perubahan iklim.
Saat ini, perubahan iklim harus menjadi perhatian serius dari entitas bisnis, bukan hanya menjadi tugas dari pemerintah. PEP Pendopo Field beserta SKK Migas terus bergerak ke arah pengurangan emisi karbon dalam mendukung target yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Tidak hanya itu, penananam pohon pinang masih sejalan dengan inti bisnis KWT Melati sebagai penerima manfaat program TJSL PEP Pendopo Field. Pada saat ini, kelompok itu memiliki berbagai produk, seperti bandrek pinang, dari pemanfaatan penuh pohon pinang. Jadi, penanaman ini sebagai upaya memastikan ketersediaan bahan baku dari berbagai produk KWT Melati, sehingga ketersediaannya aman untuk terus diproduksi serta dimanfaatkan,” tambah Wayan.
Program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang, Selasa (12/09) ini juga dihadiri oleh CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru, yang juga berperan sebagai mitra utama dari KWT Melati dalam memasarkan produk wadah ramah lingkungan berbahan baku pelepah pinang.
PT Pertamina EP (PEP) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dibawah pengawasan SKK Migas dengan wilayah kerja mencakup 22 Field yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertamina EP terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan aspek HSSE di setiap lini.