SUMATERADAIY.COM- Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, SE (Hesti Haris), resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ibunda Guru Provinsi Jambi.
Pada kesempatan yang sama, turut dilantik dan dikukuhkan pula para Ibunda Guru Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi.
Pengukuhan ini dilaksanakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Prof. Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd., bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (07/08/2025) pagi.
Pelantikan Hj. Hesti Haris sebagai Ibunda Guru Provinsi Jambi menandai babak baru dalam penguatan peran strategis perempuan dalam dunia pendidikan.
Momen ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan, tetapi juga wujud nyata pengakuan terhadap dedikasi dan pengabdian dalam mendukung pendidikan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan di Provinsi Jambi.
Pengukuhan tersebut terasa istimewa mengingat Hj. Hesti Haris sebelumnya juga telah menjalankan amanah sebagai Ibunda Guru di tingkat kabupaten selama dua periode.
Pengalaman ini membuktikan bahwa peran Ibunda Guru bukanlah sekadar simbolis, melainkan perwujudan tanggung jawab moral, sosial, dan kultural dalam membangun generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter.
Dalam sambutannya, Hj. Hesti Haris mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas amanah tersebut. Meski tidak berasal dari latar belakang dunia pendidikan, dirinya mengaku merasa terpanggil untuk berkontribusi melalui peran sebagai Ibunda Guru.
Justru, latar belakang non-akademik yang dimilikinya menjadi kekuatan tersendiri dalam membawa pendekatan keibuan dan kemanusiaan yang lebih menyentuh dalam dunia pendidikan.
Hj. Hesti Haris mengatakan, mengenai pentingnya aspek kesehatan sebagai bagian dari pendidikan perlu menjadi perhatian bersama.
“Kesehatan adalah fondasi utama dalam mencetak generasi yang cerdas, tangguh, dan produktif. Karena itu, pendekatan lintas sektor antara pendidikan dan kesehatan harus terus diperkuat dalam kebijakan daerah,” ujar Hj. Hesti Haris.
Lebih lanjut, Hj. Hesti Haris menuturkan, sebagai Bunda PAUD, Ketua Tim Penggerak PKK, dan Bunda Genre (Generasi Berencana), menunjukkan adanya sinergi kuat antarprogram pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga, dan perlindungan anak.
Seluruh peran ini bersatu dalam satu misi besar menciptakan ekosistem pendidikan holistik yang tak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangun karakter dan daya saing anak-anak Jambi secara menyeluruh.
“Pemerintah Provinsi Jambi dibawah kepemimpinan Bapak Gubernur Al Haris telah menunjukkan komitmen yang serius terhadap sektor Pendidikan. Peran Ibunda Guru menjadi penguat dimensi sosial-kultural dari kebijakan pendidikan daerah. Kami meyakini, melalui sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan figur Ibunda Guru, akan tercipta lompatan kualitas pendidikan yang lebih inklusif, merata, dan menyenangkan bagi semua kalangan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Hj. Hesti Haris juga menyampaikan, dalam konteks pembangunan daerah, kehadiran figur seperti Ibunda Guru menjadi pelengkap esensial terhadap pendekatan teknokratik yang dijalankan oleh birokrasi.
Di tengah tantangan dan kompleksitas pendidikan saat ini, figur Ibunda Guru menghadirkan nilai-nilai empati, keteladanan, dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter peserta didik.
“Sudah saatnya pemerintah daerah memberikan ruang yang lebih besar bagi pendekatan berbasis nilai dan keibuan seperti ini,” ungkapnya.
“Pendekatan ini terbukti efektif dalam menjembatani antara masyarakat dan pemerintah di sektor pendidikan. Ibunda Guru bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga agen perubahan sosial yang strategis untuk mewujudkan Provinsi Jambi yang unggul secara intelektual dan mulia secara moral,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rasyidi dalam sambutannya menegaskan bahwa PGRI merupakan mitra strategis pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam memajukan dunia pendidikan.
Ia mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan daerah.
“Lembaga pendidikan dan situs-situs budaya di daerah adalah aset nasional yang harus dijaga, tidak hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi juga sebagai penjaga warisan nilai dan kearifan lokal,” tegasnya.
Sebelumnya, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Jangcik Mohza, S.Pd., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi terus menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2024, IPM tercatat mencapai 74,36 persen, meningkat dari 73,77 persen pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh naiknya rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS), yang menjadi indikator utama keberhasilan sektor pendidikan.
Jangcik juga mengatakan, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong peningkatan daya saing pendidikan melalui program prioritas “PRO dan CERDAS”.
Program ini berfokus pada penguatan sistem kesehatan primer dan peningkatan kualitas pendidikan, serta bertujuan untuk meningkatkan akses, pemerataan, dan kualitas layanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Upaya tersebut juga mencakup penurunan angka putus sekolah dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik.
“Kami menyampaikan selamat kepada seluruh Ibunda Guru Provinsi Jambi dan kabupaten/kota yang dikukuhkan. Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak harapan dan komitmen bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik, lebih bermakna, dan lebih manusiawi. Sosok Ibunda Guru diharapkan mampu menjadi inspirasi, pengayom, sekaligus penjaga semangat dalam mendidik anak-anak, pemilik masa depan bangsa,” ucapnya. ***
Waaly Arizona/Foto: Harun Al Rasyid