banner 728x250

Kurang Pasokan Air, Ratusan Hektar Sawah di OKU Sumsel Gagal Panen

banner 120x600
banner 468x60

SUMATERA SELATAN (Sumateradaily.com)- Kondisi cuaca kemarau sejak tiga bulan terakhir menjadi ancaman bagi para petani.

Seperti yang dialami para petani di Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan, ratusan hektar sawah mereka mengalami gagal panen.

banner 325x300

Gagal panen tersebut disebabkan kurangan pengairan dan pasokan air ke sawah-sawah para petani.

Beberapa desa di kecamatan Buay Sandang Aji, saat ini mulai memasuki masa panen padi, namun hasil panen padi kali ini menurun drastis karena pasokan air untuk mengairi tanaman padi terlalu sedikit sehingga petani mengalami kerugian materi yang cukup besar.

Wagiman salah satu petani padi lahan tadah hujan, di Desa Tanjung Raya, mengatakan, hujan sudah lama tidak turun sehingga areal persawahan di Desa Tanjung Raya kekurangan pasokan air, bahkan beberapa lahan sudah mengalami retak tanah.

“Kondisi lahan sudah kering sejak kemarau yang terjadi tiga bulan terakhir ditambah serangan hama, jadi begini lah kondisi panen tahun ini sangat menurun drastis,” kata Wagiman petani Desa Tanjung Raya, kecamatan Buay Sandang Aji,sebagaimana dikutip dari laman media partner SMSI Sumsel Siberindo.co, Selasa 26 September 2023.

Ia menuturkan, jika pada musim sebelumnya mampu menghasilkan gabah puluhan ton per hektarnya, namun pada panen kali ini hanya mampu menghasilkan 2/3 % dari panen sebelumnya.

“Panen kali ini hanya mampu menghasilkan 2/3% saja, merosot jauh dibandingkan panen tahun lalu,” jelasnya

Lebih lanjut ia mengatakan, musim kemarau tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya karena menyebabkan tanah sawah retak-retak, bahkan tanaman padi yang sudah berusia dua bulan tidak tumbuh sesuai harapan.

“Kami berharap kemarau ini tidak terlalu panjang agar warga tetap bisa bertani,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Darmiyati, lahan sawah miliknya terdampak kekeringan bahkan terdapat ratusan hektare sawah yang sebagian besar diperkirakan mengalami gagal panen.

Lahan sawah di Desa Tanjung Raya, kata dia, merupakan sawah tadah hujan, jika hujan tidak turun maka lahan pertanian tersebut tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam dan tidak bisa menghasilkan.

“Makanya saat hujan tidak turun satu bulan saja bisa kekeringan,” katanya.

Dikatakannya juga, selain kekurangan air, para petani juga dihadapkan dengan berbagai macam hama yang menyerang tanaman padi di lahan persawahan.

“Selain pasokan air, serangan hama, seperti tikus Dann walang sangit juga mempengaruhi hasil panen tahun ini. Kami berharap pemerintah daerah bisa mencari solusi dari masalah yang kami hadapi,” tandasnya***

 

(sib/Ayik/Red)

banner 325x300