Langsa, Sumateradaily.com – Menjaga tradisi dan terus memberikan kebaikan-kebaikan yang dirasakan masyarakat itulah salah satu peran penting prajurit TNI yang lahir dari rahim ibu pertiwi.
Slogan TNI bersama Rakyat tidak hanya sebatas kata-kata, tapi dinyatakan dalam perbuatan langsung sang prajurit TNI dimanapun dirinya mengemban tugas negara.
Seperti yang dilakukan Kodim 0104/Aceh Timur yang menjaga kelestarian tradisi Meugang dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1445/2024.
Kodim 0104/Aceh Timur membagikan daging sapi meugang bagi seluruh prajurit TNI, Anak Yatim Piatu, Warakawuri, Dayah dan warga yang membutuhkan di seputaran Kota Langsa.
Pembagian daging meugang tersebut berlangsung di Aula Makodim, Gp. Payabujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Senin 11 Maret 2024.
Daging meugang diserahkan Dandim 0104/Atim Letkol Inf Tri Purwanto, S.I.P yang diwakili Perwira Penghubung (Pabung) Aceh Timur Kapten Inf Kaoy dan Pasipers Kapten Inf Supriyanto.
Saat dikonfirmasi awak media, Dandim mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian tradisi Meugang dalam menyambut Ramadhan di Aceh yang bertujuan untuk memperkokoh identitas budaya dan keagamaan masyarakat setempat.
Praktik Meugang, yang melibatkan pemotongan hewan sebagai simbol keberkahan, juga menjadi ajang solidaritas sosial. Maka dengan tradisi itu pula pihaknya ikut saling berbagi serta merasakan kebahagiaan bersama dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.
“Apa yang kita lakukan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi terutama menjelang Ramadhan, “kata Dandim.
“Semoga pembagian daging meugang ini dapat dimanfaatkan dalam rangka memasuki bulan Suci Ramadhan tahun ini dan mengambil hikmah dari tradisi meugang sebagai penanda masuknya bulan Ramadhan serta menjadikan ibadah puasa sebagai ladang amal dan pahala dan tetap bekerja guna pengabdian kita kepada bangsa dan negara, “pungkasnya.
Sekedar informasi, Meugang” adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh.” (Wikipedia).
Dalam tradisi tersebut, selama pemerintahan Sulthan Iskandar Muda di masa keemasan Aceh, selain membagikan daging meugang kepada masyarakat kurang mampu, juga membagikan sembako dan kain.***
bm/aceh