Agam Sumbar, Sumateradaily.com- Hingga saat ini kondisi Gunung Api Marapi Kabupaten Agam Sumatera Barat masih diberlakukan status siaga darurat.
Gunung Api Marapi yang merupakan gunung berapi paling aktif di sumatera itu mulai hari Kamis 25 Januari 2024 hingga 25 Februari 2024 mendatang dalam kondisi siaga darurat.
Menyikapi hal tersebut berbagai pihak dan stakeholder terkait telah melakukan perhatian terhadap warga yang terdampak.
Danrem 032/Wbr, Brigjen TNI Rayen Obersyl berharap masyarakat mengerti langkah-langkah aman dalam menghadapi dampak erupsi Gunung Marapi.
Harapan itu disampaikan Danrem dalam kegiatan Ngobrol Bareng bersama masyarakat, relawan dan media dengan topik “Marapiku” yang digelar di Pos Marapi 2 Siaga Erupsi Gunung Marapi, Jorong Limo Kampuang, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sabtu (27/1/2024) malam.
Kegiatan Ngobrol Bareng tersebut membahas tentang berbagai hal terkait dengan penanganan dampak erupsi dan langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat jika aktivitas erupsi mengalami peningkatan.
Ada beberapa hal penting yang disampaikan Danrem 032/Wbr dan harus di pedomani kepada semua pihak.
Diantaranya, Danrem berharap bahwa masyarakat harus tau batas-batas kerawanan serta memerintahkan agar segera dibuat tanda – tanda peringatan sederhana apabila terjadi bahaya dari gunung Marapi.
“Saya ingin mendengar saran dan tanggapan terutama dari masyarakat, nanti kita akan laporkan sebagai rekomendasi ke Instansi yang terkait”, ucap Danrem.
“Saya ingin semua masyarakat tau batas-batas aman dan kerawanan, serta secara tradisional buat tanda-tanda peringatan bahaya, tinggal disepakati saja tandanya apa”, imbuhnya.
Ngobrol Bareng Danrem 032/Wbr bersama masyarakat, ralawan dan media dalam menghadapi dampak erupsi Gunung Marapi.
Danrem juga meminta kepada BPBD untuk segera melakukan simulasi apabila terjadi bahaya gunung Marapi dan beliau juga meminta kepada masyarakat harus mengerti dan mengikuti.
“Masyarakat harus tau, apa yang harus di lakukan, larinya kemana, tempat berkumpulnya dimana, masyarakat harus mendukung, minimal didalam satu keluarga itu ada satu orang yang mengikuti simulasi”, jelas Danrem.
Kemudian, selanjutnya Danrem memberikan saran kepada Kepala Daerah terkait agar tidak ada lagi pembangunan sarana-sarana umum yang memancing orang untuk keatas. Rencana tersebut yang sebelumnya sudah di koordinasikan dengan Gubernur Sumatera Barat untuk merefisi Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kedepan.
Danrem 032/Wbr menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Marapi.
“Saya minta disarankan kepada Kepala Daerah Setempat, agar tidak ada lagi pembangunan yang keatas. Apalagi sarana-sarana umum itu semua di bawah, karena kalau diatas akan memancing orang untuk keatas. Untuk itu sarana umum kedepannya pembangunannya dipindahkan ke bawah, termasuk jalan bila perlu, semata-mata untuk keselamatan”, harap Danrem.
Usai diskusi, Danrem juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak Erupsi Gunung Marapi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasiter Kasrem 032/Wbr, Dandim 0304/Agam, Kalaksa BPBD Sumbar, Ketua PMI Sumbar, Plh. Kepala BKSDA Sumbar, Kabasarnas Padang, Wakapolres Bukittinggi serta seluruh Stakeholder terkait termasuk kalangan Awak media, relawan dan masyarakat dari dua daerah baik dari Kabupaten Agam maupun Kabupaten Tanah Datar yang wilayahnya berpotensi terdampak Erupsi Gunung Marapi.
Sumber: Penrem 032/Wbr
Edited: Hery Farmansyah