banner 728x250 ------- banner 728x250
OPINI  

Mendengar Suara Allah di Dalam Qalbun

Oplus_131072
banner 120x600
banner 468x60

Oleh : Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, pernahkah kita merasa gelisah tanpa sebab..? Atau tiba-tiba mendapat dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang baik..? Tahukah kita bahwa di dalam diri kita ada titik kecil yang menjadi sumber petunjuk dari Allah..? Titik itu adalah Qalbu, dan di dalamnya terdapat sesuatu yang oleh para ulama disebut sebagai “suara Allah” yang membimbing manusia.

banner 325x300

Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi’.” (QS. Al-A’raf: 172)

Ayat ini menunjukkan bahwa sejak dalam rahim, manusia sudah mengenal Allah dan mengakui keesaan-Nya. Kesaksian ini tidak hilang, melainkan tersimpan dalam qolbu manusia sebagai petunjuk fitrah.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah qalbu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa qolbu adalah pusat kebaikan manusia. Jika qalbu bersih dan terhubung dengan Allah, maka seluruh amal perbuatan kita pun akan baik.

Qalbu: Suara Allah dalam Diri Manusia
Imam Al-Ghazali pernah mengatakan bahwa di dalam jantung manusia terdapat titik kecil yang menjadi pusat petunjuk Ilahi. Penelitian ilmiah modern membuktikan bahwa ada sekitar 40.000 neuron di jantung yang berhubungan langsung dengan otak. Ini berarti, jantung bukan sekadar organ pemompa darah, tetapi memiliki kecerdasan sendiri yang bisa menerima ilham dan petunjuk.

Ketika manusia berdoa, merasakan ketenangan, atau mendapat firasat baik, itu adalah salah satu bentuk komunikasi Allah melalui qalbu. Namun, qalbu ini bisa tertutup oleh dosa dan maksiat. Ketika manusia semakin jauh dari Allah, titik qalbu ini semakin redup, hingga akhirnya tidak lagi mampu mendengar bisikan kebaikan.

Menjaga Cahaya Qalbu
Agar qalbu tetap menyala dan bisa menangkap petunjuk Allah, kita harus :

1.  *Memperbanyak dzikir dan doa* – Rasulullah ﷺ bersabda, _“Sesungguhnya dalam hati manusia terdapat karat, dan cara membersihkannya adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah.”_ (HR. Baihaqi)

2.  *Menjauhi maksiat* – Dosa adalah penyebab utama kerasnya hati. Rasulullah ﷺ bersabda, _“Jika seorang hamba berbuat dosa, maka akan muncul titik hitam di hatinya. Jika ia bertaubat, maka hatinya akan bersih kembali.”_ (HR. Ahmad)

3.  *Membaca Al-Qur’an* – Allah berfirman, _“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”_ (QS. Ar-Ra’d: 28)

Kesimpulan
Saudara-saudaraku, mari kita renungkan, apakah hati kita masih peka terhadap suara Allah..? Apakah kita masih bisa merasakan bisikan kebaikan di dalam diri kita..? Jika tidak, mungkin sudah saatnya kita mendekat kembali kepada-Nya, membersihkan qalbu dengan taubat, dzikir, dan amal shaleh.

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mendengar dan mengikuti petunjuk Allah dalam setiap langkah kehidupan kita. Aamiin..

banner 325x300
banner 325x300