Sumateradaily, Jakarta – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyatakan siap ‘diperalat’ demi mendukung kemajuan budaya Indonesia, termasuk di sektor perfilman, dalam perayaan tiga tahun penetapan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional.
Pernyataan ini disampaikan Fadli Zon saat hadir dalam acara yang juga memperingati 16 tahun Gedung Sinematek Usmar Ismail sebagai Objek Vital Nasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Acara yang berlangsung meriah tersebut juga menyaksikan pemberian penghargaan Bintang Prasasti kepada empat tokoh penting perfilman Indonesia, yakni Bing Slamet, Benyamin Sueb, Suzanna, dan Raam Punjabi. Penghargaan ini diberikan sebagai penghormatan atas kontribusi mereka yang telah mewarnai industri film tanah air selama puluhan tahun.
“Dengan penghargaan ini, kita merayakan kontribusi para seniman yang telah berperan besar dalam perfilman Indonesia,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya, yang dihadiri oleh keluarga almarhum Usmar Ismail serta sejumlah tokoh perfilman tanah air, termasuk Paramitha Rusady, Adi Bing Slamet, Marcella Zalianty, Deddy Mizwar, dan Djonny Sjafruddin.
Acara ini juga diisi dengan kunjungan Menteri Fadli Zon ke ruang arsip Sinematek Usmar Ismail, yang dikenal sebagai pusat dokumentasi film terbesar di Asia Tenggara. Sinematek menyimpan ribuan koleksi berharga, mulai dari film 16mm dan 35mm, hingga VCD dan DVD, yang dianggap sebagai aset penting bagi bangsa Indonesia.
“Ini adalah national treasury yang harus dijaga dan dilestarikan, karena merupakan warisan budaya yang akan terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” ujar Fadli Zon, yang menekankan pentingnya pengembangan Sinematek sebagai pusat dokumentasi perfilman nasional.
Dengan semangat pelestarian ini, Fadli Zon berharap Sinematek dapat terus berperan sebagai lembaga yang melestarikan warisan budaya film Indonesia untuk masa depan. ***
Buyil