Jskarta, Sumateradaily.com- Panglima Langit memang seorang penyembuh alternatif handal.
Dan ditengah kesibukannya menangani ratusan pasien yang datang dari dalam dan luar negeri, pria yang memiliki nama asli Safrul Riza Yudhistara ini iseng menyalurkan bakatnya sebagai seorang musisi.
Diam-diam sudah dua lagu yang diciptakan pria berdarah Aceh ini, Pecel Stasiun Madiun dan Himne KEMALA.
“Semuanya serba nggak sengaja, setelah berkolaborasi dengan Mbak Ratna Listy, inspirasi membuat lagu mengalir begitu saja,” Cetus Panglima Langit saat ditemui tim LAKONe di Studio rekaman Ta Pro Musik dan Publishing usai rekaman single Pecel Stasiun Madiun belum lama ini.
“Saya juga kaget ternyata Panglima Langit punya bakat membuat lagu dan lagunya menurut saya sebagai penyanyi enak juga dan Musiknya juga kekinian di genre dangdut koplo Jawa Timuran,” timpal Ratna Listy serius.
Yang membuat Ratna merasa tersanjung, syair single Pecel Stasiun Madiun bernuansa Jawa Timuran “nyerempet dikit’ ke soal asmara orang Madiun.
“Sebagai wong Madiun saya merasa tersanjung kota dan kulinernya dijadikan syair yang keren. Soal kisahnya true story, tanyakan sama yang nyiptain ya hehehe,” elak Ratna Listy tersipu.
Gimana Panglima? Goda host LAKONe.
“Saya menciptakan lagu Pecel Madiun mengalir begitu saja, nggak tahu kalau ada yang bilang sedikit nakal soal perasaan. Terserah orang mau punya persepsi apa terhadap syair lagu ini,” ujar Panglima Langit pinter.
Agi Sugiyanto produser musik paling produktif membuat live produksi untuk puluhan Chanel YouTube TA Pro dan Proaktif Corp musik ini mengakui kalau lagu Pecel Stasiun Madiun tidak bisa dianggap enteng.
“Meski pendatang baru sebagai seorang musisi, lagu karya Panglima Langit bagus dan musiknya mengikuti trend yang lagi berkembang saat ini. Insha Allah diterima penikmat musik dangdut Jawa Timuran atau Koplo,” ujar pria yang pernah mengorbitkan kelompok penyanyi Trio Macan, Maulana Ardiansyah, Dara Ayu, Ochi Alvira, Shinta Gisul ini. ***
Tebe/for1
