LUBUK LINGGAU-Sumateradaily-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuk Linggau, H Trisko Defriyansa menghadiri sekaligus mengikuti rapat koordinasi regional upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem 2024 di Command Center Perkantoran Pemkot Lubuk Linggau, senin (5/6/2024).
Dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, memaparkan kondisi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem hingga Juli 2024.
Diungkapkan Muhadjir, tingkat kemiskinan ekstrem kurang dari 1 persen sebanyak 25 provinsi, 1-5 persen (10 provinsi) dan diatas 5 persen sebanyak tiga provinsi.
Menurutnya, realisasi dan alokasi APBD berdasarkan strategi pemerintah provinsi dalam upaya melakukan intervensi dinilai sudah optimal, realisasi tertinggi terdapat pada strategi meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
“Hal ini menunjukkan upaya provinsi dalam meningkatkan infrastruktur dan akses kepada fasilitas dasar untuk menghapus kemiskinan ekstrem semakin optimal,” tandasnya.
Selanjutnya, Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Elen Setiadi, mengatakan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami penurunan. Per Maret 2024 angkanya mencapai 4,72 persen atau turun 0,59 dari 5,31 persen pada Maret 2020.
Tingkat kemiskinan ekstrem Provinsi Sumatera Selatan per Maret 2024 berada dibawah angka nasional yang berada di angka 0,83 persen. Ada 14 kabupaten/kota yang tingkat kemiskinan ekstrem sudah berada di kisaran 0 persenan.
Masih dikatakan Elen, karekteristik penduduk miskin di Sumsel lebih banyak penduduk dengan usia lanjut (60-69 tahun), tidak memiliki pekerjaan serta mayoritas didominasi oleh mereka yang berpendidikan sekolah dasar.
Ikut hadir, Staf Ahli I bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Heri Suryanto, Kepala Bappedalitbang, H Emra Endi Kesuma dan OPD terkait lainnya.(*)
