Jakarta, Sumateradaily.com- Pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral bangsa. Namun, tantangan ekonomi yang dihadapi oleh pesantren mendorong pentingnya program inkubasi bisnis untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren.
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Human Studies Institute (HSI), Agung Adiputra, dalam wawancara eksklusif, baru ini di Jakarta.
Menurut Agung, program inkubasi bisnis dirancang untuk memberdayakan pesantren dengan mengembangkan unit usaha yang berkelanjutan.
“Pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat,” jelasnya.
Program inkubasi bisnis ini akan membantu pesantren dengan memberikan bantuan modal dan pendampingan yang disesuaikan dengan jenis usaha yang relevan dengan kondisi lokal masing-masing pesantren.
“Pendekatan ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membangun kapasitas manajerial dan operasional yang sesuai dengan kebutuhan lokal,” tambah Agung.
Selain itu, Agung mengapresiasi fokus program inkubasi yang juga memperkuat keterampilan kewirausahaan santri. “Santri akan dilibatkan langsung dalam operasional unit usaha pesantren, memberikan mereka pengalaman praktis dalam berbisnis,” ujar Agung.
Lebih jauh, Agung menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual dengan keterampilan bisnis. “Pelatihan yang menggabungkan nilai-nilai spiritual dengan kewirausahaan akan membentuk karakter wirausaha yang beretika,” katanya.
Dosen Geografi Universitas Prof Hamka (Uhamka) Jakarta ini juga menyarankan agar materi kewirausahaan dimasukkan dalam kurikulum pesantren.
“Dengan pendekatan komprehensif ini, program inkubasi bisnis diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian ekonomi pesantren serta masyarakat lokal di sekitar pesantren,” pungkasnya.
Dengan adanya program inkubasi bisnis, pesantren diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal, sekaligus membekali santri dengan keterampilan kewirausahaan yang dapat diterapkan di masa depan. ***
Buyil/for1