SUMATERADAILY.COM, KALIMANTAN UTARA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui salah satu afiliasinya yang bernaung di bawah Zona 10, yaitu JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris (JOB Simenggaris), melaksanakan kegiatan Management Goes to Community (MGTC) dengan meninjau langsung program pengembangan masyarakat, berupa Restorasi Mangrove dan Sentra Budidaya Ayam Petelur.
Lokasi kegiatan di Desa Sengkong, sebuah desa di wilayah pesisir Kecamatan Sesayap Hilir, Tana Tidung, Kalimantan Utara, yang kaya potensi alam dan sumber daya lokal.
Kegiatan ini bertujuan memberikan dukungan moral dan mengevaluasi program pengembangan masyarakat yang sudah berjalan di desa-desa sekitar area operasi Perusahaan.
Kegiatan MGTC secara langsung dipimpin oleh General Manager Zona 10 JOB JOB Simenggaris, Yoseph Agung Prihartono bersama dengan Field Manager JOB Simenggaris, Agung Setyawan dan General Affair Manager JOB Simenggaris, Fransisca Geronica.
Kedatangan jajaran manajemen JOB Simenggaris disambut oleh Kepala BUMDes Desa Sengkong, Effendi, pada 18 Desember 2024.
JOB Simenggaris berkolaborasi dengan Kelompok Pemuda Tani Desa Sengkong untuk pelaksanaan Program Restorasi Mangrove.
Program ini bertujuan merestorasi dan memperbaiki ekosistem mangrove, termasuk di beberapa lahan tambak masyarakat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan mereka.
Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ekosistem wilayah pesisir. Selain berfungsi sebagai pelindung dari abrasi pantai, mangrove juga berkontribusi terhadap upaya meningkatkan kualitas air, menyediakan habitat bagi berbagai spesies, dan mengurangi dampak perubahan iklim dengan menyerap karbon.
Program ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen ikan bandeng, udang, dan kepiting.
Saat ini, keberadaan mangrove di banyak tempat, termasuk di Desa Sengkong, mulai terancam oleh berbagai faktor seperti konversi lahan dan aktivitas lain yang merusak.
Selain fokus pada konservasi mangrove, JOB Simenggaris juga melaksanakan Program Budidaya Ayam Petelur yang turut menjadi inisiatif penting dalam memperkuat perekonomian Desa Sengkong.
JOB Simenggaris berkontribusi terhadap sejumlah kegiatan, di antaranya bantuan kandang baterai berkapasitas 1.000 ekor ayam untuk mendukung pemenuhan kebutuhan/ permintaan pasar lokal, bantuan bibit ayam petelur kepada Posyandu untuk menunjang Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Pelatihan Manajemen untuk Badan Usaha milik Desa (BUMDes) dalam mengelola peternakan ayam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dukungan tersebut secara tidak langsung turut membantu upaya pencegahan stunting.
Selain meningkatkan pasokan pangan lokal, program budidaya ayam petelur juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
Proses ini menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan pangan desa, yang pada gilirannya turut membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.
General Manager Zona 10 JOB Simenggaris, Yoseph Agung Prihartono, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya Perusahaan dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
“Harapan kami, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat berjalan dengan sukses, memberikan manfaat jangka panjang, dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di sekitar wilayah operasional JOB Simenggaris,” imbuhnya.
Kegiatan MGTC merupakan wujud komitmen JOB Simenggaris terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan serta pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan.
Program pengembangan masyarakat di Desa Sengkong merupakan langkah nyata pemberdayaan masyarakat guna menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.
Dalam kunjungan silaturahmi manajemen JOB Simenggaris ke kantor desa, Kepala Desa Sengkong, Sulaiman, mengungkapkan rasa syukur atas kepedulian JOB Simenggaris terhadap desanya, “Terima kasih banyak atas dukungan JOB Simenggaris yang luar biasa terhadap kemajuan masyarakat Desa Sengkong,” katanya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan turut meningkatkan perekonomian warga melalui pengelolaan usaha peternakan yang produktif.
“Semoga kerja sama ini terus berlanjut untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas di Regional 3 Kalimantan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia.
Melalui anak perusahaan dan afiliasinya yang bekerja sama dengan SKK Migas, PHI menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).***