Sumateradaily.com JAYAPURA – Puluhan Wartawan di Papua menggelar bakti sosial dengan menyalurkan tali kasih berupa barang kebutuhan pokok di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren di Koya – Kota Jayapura, dan Sentani – Kabupaten Jayapura, pada Senin (9/6/2025).
Kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh sejumlah Wartawan di Papua ini mendapatkan dukungan dari para mitra serta donasi Wartawan.
Gereja Katolik Santo Petrus, Stasi Koya Tengah, menjadi tujuan pertama para Wartawan. Mereka menyerahkan langsung bantuan bapok kepada Pastor John Jonga.
“Terima kasih kepada teman-teman wartawan atas ketulusannya. Anak-anak kami ini memang membutuhkan perhatian. Terima kasih atas pemberian ini, hidup yang bagus adalah senang berbagi,” kata Pastor John.
Tempat kedua yang disambangi oleh para Wartawan, Pesantren Modern Darussalam, di Koya Barat yang menampung sekitar 100 santri.
Kepala Pondok, Subhan mengapresiasi aksi sosial yang digerakkan oleh para Wartawan di Papua. Ia menghaturkan terima kasih yang mendalam dan berharap silaturahmi ini bisa terus berjalan di masa depan.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman Wartawan Harapan kami, semoga ke depannya akan lebih banyak lagi kegiatan seperti ini untuk membantu pondok-pondok pesantren di Tanah Papua,” kata Subhan.
Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Nurul Anwar, Hinekombe, Sentani, Kabupaten Jayapura, juga menjadi tempat yang dikunjungi oleh para Wartawan.
Pengelola pondok, KH. M Mansyur Al-Kafi juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan kepedulian dari para Wartawan di Papua.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan dan kepedulian teman-teman Wartawan yang berkenan hadir. Ini menjadi berkat bagi kami. Semoga teman-teman dilimpahkan berkah dan rahmat sehingga bisa menjadi berkat di dunia dan akhirat,” kata Mansyur.
Tempat terakhir yang disambangi oleh para Wartawan, yakni Panti Asuhan Harapan Kita di Sentani, yang menampung sekitar 87 anak yang terdiri dari anak-anak yatim piatu, broken home, dari daerah konflik, hingga pedalaman tanah Papua.
“Kami banyak ucap terima kasih atas kunjungan kasih dari kakak-kaka wartawan pada hari ini.Selama ini kami terbantukan oleh para donatur yang menyumbang kebutuhan pokok untuk makanan anak-anak,” kata Pembina Panti, Yusius Mimin.
Ketua Panitia, Jean Bisay di akhir kunjungan menyampaikan apa yang disalurkan oleh para Wartawan Papua di sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren hari ini merupakan suka rela yang disalurkan oleh para Wartawan maupun bantuan dari para mitra dengan ketulusan hati untuk berbagi berkat.
“Kunjungan ini sekaligus kami menyerahkan sedikit berkat lewat tangan-tangan orang Samaria yang baik hati dan teman-teman Wartawan. Jangan dilihat dari nilainya, tapi ini sebagai bentuk ketulusan hati dari teman-teman. Inilah yang bisa kami berikan. Teman-teman bekerja dari pagi sampai malam untuk kegiatan ini.niat tulus dari teman-teman wartawan,” kata Jean.
Bakti sosial dengan penyaluran tali kasih ke sejumlah Panti Asuhan dan Pondok Pesantren dan Gereja Katolik Santo Petrus Koya Tengah itu merupakan rangkaian kegiatan menuju puncak pelaksanaan silaturahmi para Wartawan di Papua.
Adapun Halalbihalal Wartawan se-Papua akan digelar di Suni Hotel Abepura, Kota Jayapura pada Sabtu, 14 Juni 2025. (***)
Berita Terkait
*Fadli Zon Resmi Menjabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mengawal Warisan Kebudayaan dan Kepahlawanan* Sumateradaily.com Jakarta – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/TK/2025, yang ditandatangani oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Dewan ini bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam menetapkan tokoh-tokoh penerima gelar kehormatan seperti Pahlawan Nasional, serta penerima tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya. Selain menjunjung tinggi integritas, Dewan ini juga menjaga agar memori kolektif bangsa tetap hidup melalui proses seleksi yang ketat, objektif, dan historis. Dibentuk langsung di bawah Presiden, Dewan GTK merupakan institusi penting dalam sistem penghargaan negara yang menegakkan prinsip seleksi yang ketat, objektif, dan historis, serta memastikan bahwa kehormatan negara diberikan kepada para individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara. Proses seleksi melibatkan kajian multidisipliner, verifikasi jejak rekam, serta penilaian nilai-nilai keteladanan dan kepahlawanan yang relevan dengan tantangan zaman. “Penghargaan negara bukan sekadar bentuk simbolik, melainkan wujud penghormatan tertinggi Republik terhadap mereka yang berjasa luar biasa dalam membangun bangsa, menjaga integritas, dan menginspirasi generasi,” ujar Fadli Zon. “Sebagai Ketua Dewan Gelar, saya berkewajiban memastikan bahwa setiap gelar yang diberikan mencerminkan nilai kejuangan, pengabdian, dan keteladanan.” Sebagai sosok yang dikenal konsisten memperjuangkan pelestarian sejarah, kebudayaan, dan kepahlawanan, Fadli Zon dinilai tepat memimpin Dewan ini. Ia juga memiliki latar belakang panjang dalam riset sejarah, arsip nasional, dan kiprah panjang di parlemen dalam membangun narasi kebangsaan. Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan periode 2025-2030 terdiri dari Ketua merangkap anggota, Fadli Zon, serta Wakil Ketua merangkap anggota, Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum (sejarawan). Adapun Anggota lainnya, Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago, Prof. Drl Agus Mulyana, M.Hum., Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., dan Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutarman S.I.K.. Dewan ini dibentuk dengan mandat untuk meneliti, membahas, dan memverifikasi usulan, serta memberikan pertimbangan mengenai pemberian gelar kehormatan; meneliti, membahas, dan memverifikasi usulan, serta memberikan pertimbangan mengenai pemberian dan pencabutan tanda jasa dan tanda kehormatan; serta merencanakan dan menetapkan kebijakan pembinaan kepahlawanan, termasuk memperkuat pemahaman publik terhadap nilai-nilai perjuangan, integritas, dan pengabdian. “Tokoh teladan adalah mereka yang menyalakan semangat kebangsaan dan membentuk arah masa depan. Melalui Dewan ini, kita memastikan bahwa warisan kontribusi dan perjuangan mereka terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk membela nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan,” ujar Fadli. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan, Dewan Gelar akan berperan aktif dalam merumuskan dan memperkuat kebijakan terkait sejarah, kepahlawanan, dan penghormatan terhadap jasa-jasa besar dalam lintas bidang: sosial, budaya, militer, politik, dan kemanusiaan.(***) 