banner 728x250

Hampir 3 (tiga) Tahun Kepala MAN I Tahan Ijazah Siswa Minta Uang Rp 2 Juta

banner 120x600
banner 468x60

LUBUKLINGGAU – Sumateradaily- Kepala Madrasah Aliyah Negeri Lubuklinggau ( MAN MODEL) menunda pembetian Tanda Bukti Kelulusan (Ijazah) SiswaTamat Tahun 2022 dengan alasan siswa tersebut masih ada tunggakan SPP pada satuan pe didikan Madrasah tersebut.

Zul orang tua siswa dari Dani panggilan yang sudah tamat pada satuan 2022 Pendidikan madrasah Aliyah Negeri 1 Lubuklinggau ijazah tidak kasih oleh pihak MAN 1 Model Lubuklinggau karena saya orang tua belum ada uang untuk memenuhi permintaan dari pihak lembaga pendidikan didikan besarnya 2 Juta untuk biaya SPP.

banner 325x300

Ia menjelaskan untuk mendapatkan uang sangat besar tersebut saya belum dapat dan anak saya mengikuti pembelajaran di MAN 1 ini karena bantuan Pemerintah dari program Kartu Indonesia Pintar.

Awak media melakukan konfirmasi dengan Kepala Madrasah Saipul, MM, namun sudah dua kali datang ke sekolah menurut petugas yang bertugas di sana pak Kamad lagi keluar juga melakukan konfirmasi melalui handphone nada berdering tersambung namun tidak diangkat.

Juga awak media melakukan konfirmasi dengan Kasi Penmad (Madrasah) Kemenag Lubuklinggau Habibullah Angkasa dan ia akan melakukan konfirmasi dengan Kepala TU MAN 1 Lubuklinggau.

Hasil konfirmasi Kasi Penmad (pendidikan dan Madrasah) dengan Kabag TU MAN I bahwa anak tersebut belum melakukan cap 3 jari jelas habib kepada awak media.

Penjelasan Kasi Penmad Kemenag Lubuklinggau hasil konfirmasi dengan pihak MAN I kepada awak media bertolak belakang malah salah seorang pegawai yang ditugaskan memungut SPP Ibu Dwi “ia belum bisa memberikan Ijazah mau mengecek a p alah masih ada tunggakan SPP” jelas orang tua siswa kepada awak media.

Presedium LSM FP3 Drs Abd. Hafidz Noeh saat diminta tanggapan atas fenomena yang terjadi pada MAN I Lubuklinggau sangat disayangkan, sebab selama ini kalau kita baca pada media online prestasi prestasi yang cukup bagus, namun dengan pihak Madrasah menahan Ijazah dan meminta uang Rp 2 juta untuk melunasi SPP seolah olah Madrasah ini sudah tidak ada jiwa sosial dan peduli sekitar.

Memang benar saya sudah banyak mendengar nada sumbang mulai dari Pungutan PPDB pada tahun 2023 ada orang tua siswa yang mendaftar ulang anaknya dan uang bawa Rp 5 juta dan kurang Rp 250 Ribu tidak bisa di tunda dan terpaksa meminjam uang teman sesama orang tua siswa, jika tidak dianggap mengundurkan diri.

Ini juga terjadi pada tahun 2024 penerimaan siswa baru melalui jalur prestasi yang waktunya pas beberapa hari lagi mau Lebaran idul Fitri orang tua siswa dikasih waktu 3 hari untuk daftar ulang Rp 5,5 Juta dan jika tidak dibayar lunas dianggap mengundurkan diri.

Saya berharap pihak pengawas Internal Kemenag baik Kota Lubuklinggau dan Kemenag Provinsi Sumatera Selatan untuk turun langsung melihat dan meng kroscek keberan dan kejadian yang terjadi pada MAN I Lubuklinggau, rasanya pendidikan Madrasah lebih peduli dengan jiwa sosial, karena para pengambil kebijakan lebih mengerti ajaran agama. Jelasnya kepada awak media. (wk)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *