Jember, Sumateradaily.com– Inovaatif dan terus membuat perubahan untuk keberhasilan kelurahan yang dipimpinnya. Itulah sosok Muhammad Harsono atau yang akrap disapa dengan Pakde Nono pria asal Bondowoso, yang saat ini menjabat sebagai Lurah di Kelurahan JEKI (Jember Kidul) Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
Saat ini sang Lurah menggalakkan Gerakan Anti Buang Limbah Minyak atau Minyak Jelantah makin bergaung. Gerakan ini berhasil menstimulasi warga masyarakat Kelurahan JEKI dengan didirikannya Bank Jelantah di Kelurahan Jember Kidul.
Pesan perubahan yang dikampanyekan Pakde Nono ini, berhasil mencuri perhatian masyarakat di lingkungan kelurahannya, mereka berduyun – duyung menukar minyak bekas sisa menggoreng untuk diuangkan di Bank Jelantah, Kelurahan Jember Kidul.
“Minyak jelantah ini limbah rumah tangga, dan sangat berbahaya bila dibuang sembarangan. Kami ingin warga kelurahan Jember Kidul ini, lebih peduli lagi dengan limbah disekitar lingkungan kita. Walaupun kelihatannya sedikit, sepele, tapi kalau dihitung tiap hari pasti akan mebahayakan alam,”papar Pakde Nono, Senin 10 Juni 2024.
Sementara pedagang gorengan bernama Abdul Rasid, sangat bersyukur dengan adanya Bank Jelantah di Kelurahan Jeki ini karena sisa minyak habis menjual gorengan selalu dibuang. Tapi dengan adanya Bank Jelantah ini bisa menjadi pundi pundi rupiah untuk menambah modal jualannya.
Minyak Jelantah di Bank Jelantah Kelurahan Jember Kidul dihargai dengan harga Rp.2.500; perliternya. Bisa dikumpulkan melalui RT atau RW setempat atau langsung dititipkan ke Bank Jelantah di Kelurahan JEKI ini. ***
Kontributor: Bagus