SUMATERADAILY.COM, JAKARTA- Ketua Pembina Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (YPPHUI), Djonny Syafruddin, dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, sepakat untuk memperkuat keberadaan Museum Perfilman Nasional yang kini terletak di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 20 November 2024, Djonny Syafruddin mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi intens dengan Menteri Fadli Zon mengenai berbagai isu terkait dunia perfilman, termasuk pengembangan museum, revisi Undang-Undang Perfilman, serta perbaikan infrastruktur perfilman di Indonesia.
“Saya sangat yakin dengan kepemimpinan Pak Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Selain memiliki visi yang kuat, beliau adalah seorang budayawan dan pelaku budaya yang berpengalaman,” ujar Djonny.
Ia menambahkan bahwa Fadli Zon telah berperan aktif dalam berbagai inisiatif budaya, salah satunya membangun Rumah Budaya Fadli Zon yang menjadi ruang bagi dialog dan pelestarian kebudayaan Nusantara.
Djonny juga memuji kecepatan kerja Fadli Zon. Beberapa hari setelah pertemuan mereka, Menteri Fadli Zon segera mengirimkan tim untuk melakukan survei dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang perlu diperkuat untuk pengembangan Museum Perfilman Nasional yang saat ini dipimpin oleh artis Paramitha Rusady.
Selain itu, Djonny menekankan pentingnya pembangunan bioskop yang dapat mendukung pasar film Indonesia.
“Bioskop yang akan dibangun harus dipelajari secara mendalam, mulai dari potensi penonton hingga aspek keamanan dan kenyamanan,” jelasnya.
Keduanya juga membahas usulan untuk merevisi UU Perfilman Nomor 33 Tahun 2009. Djonny menekankan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses revisi ini, karena perubahan tersebut akan berdampak pada banyak pihak.
Djonny juga mengusulkan agar pemerintah membangun pusat produksi perfilman yang dilengkapi dengan studio syuting, ruang indoor dan outdoor, serta fasilitas Lembaga Sensor Film (LSF).
Ia berharap dengan fasilitas modern yang lebih baik, industri perfilman Indonesia bisa lebih berkembang dan membanggakan.
“Saya berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak ruang dan anggaran untuk perkembangan perfilman Indonesia,” ujar Djonny, yang meskipun telah berusia lebih dari 70 tahun, tetap aktif dan peduli terhadap perkembangan industri perfilman nasional.
Dengan komitmen bersama antara Djonny Syafruddin dan Fadli Zon, diharapkan Museum Perfilman Nasional dan sektor perfilman Indonesia secara keseluruhan dapat terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan budaya dan industri kreatif tanah air. ***
Buyil/for1