Belitung, Sumateradaily.com– Desa Burong Mandi merupakan desa tujuan wisata dan juga merupakan daerah dengan jumlah nelayan Kater yang tertinggi di Kabupaten Belitung Timur. Dengan panorama alam yang memukau dan hasil laut yang melimpah, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menunjukan atensi dengan memberikan pelatihan pengolahan produk perikanan bagi masyarakat di Desa Burong Mandi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan mengoptimalkan potensi lokal dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pelatihan ini diikuti oleh sebelas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wisata Burong Mandi, dan dilaksanakan dalam satu hari dengan fokus utama pada pembuatan nugget ikan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Desa Burong Mandi, Hercules menyatakan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan yang diinisiasi oleh Pertamina, yang ia pandang sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Kerja sama ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat kami. Dengan pelatihan ini, kami yakin dapat memaksimalkan potensi perikanan desa, memperkuat kapasitas UMKM lokal, dan secara signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regonal Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk olahan ikan di desa tersebut. Nikho berharap selain meningkatkan nilai jual dan daya saing produk lokal, pelatihan juga memacu lahirnya wirausaha baru di sektor perikanan.
“Pertamina berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan, pengembangan, dan pelatihan secara berkelanjutan kepada masyarakat. Kegiatan ini menegaskan komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujar Nikho.***