SUMATERADAILY.COM, JAKARTA – Mendukung upaya global mengatasi penurunan kualitas lingkungan dan kesenjangan sosial memperkuat komitmen PT Pertamina EP Cepu, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam menjalankan berbagai program keberlanjutan dalam kerangka Environmental, Social & Governance (ESG).
Komitmen tersebut juga menjadi fokus utama dalam pengelolaan komunikasi digital perusahaan sebagai sarana penyampaian kinerja keberlanjutan kepada pemangku kepentingan.
Komitmen tersebut mendapatkan apresiasi dalam ajang Indonesia Public Relations Award (IPRA) 2025 yang ke-9 bertema “Crossing Cultures and Channels, Public Relations in Digital Era” yang diselenggarakan Warta Ekonomi pada Jumat (24/1/2025) di Jakarta. Penghargaan kategori Best Public Relations 2025 in Showcasing Commitment to Sustainability through Community Engagement and Environmental Initiatives untuk bidang industri energi ini merupakan pengakuan atas keunggulan PEPC dalam menerapkan strategi komunikasi publik yang efektif, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Senior Manager Relations PEPC Fitri Erika menyampaikan bahwa PEPC sebagai operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru yang merupakan Proyek Strategis Nasional dan juga holding untuk usaha migas Pertamina di wilayah Indonesia Timur memahami bahwa operasi dan eksplorasi migas untuk menjaga ketersediaan energi nasional dapat diselaraskan dengan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan dan menjalin hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan di sekitar wilayah operasi.
“Ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan bahwa keberadaan kami memberikan manfaat optimal kepada lingkungan dan stakeholder. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung upaya kami mewujudkan operasi migas berkelanjutan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang telah menjadi mitra strategis perusahaan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai peranan industri hulu migas. Kami percaya bahwa keberhasilan kami tidak hanya diukur dari hasil operasional, tetapi juga dari kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan,” ujar Fitri Erika.
IPRA merupakan acara tahunan dengan mengundang dan memberikan penghargaan bagi perusahaan yang memiliki keunggulan pengelolaan PR secara optimal.
Tema kali ini bertujuan menghargai praktisi PR yang telah beradaptasi dan berinovasi menghadapi tantangan komunikasi, dengan menyatukan berbagai budaya dan media dengan pendekatan lintas kanal. Terdapat 40 perusahaan yang memenangkan penghargaan IPRA 2025.
Ajang ini juga dilaksanakan untuk mengapresiasi perusahaan dan organisasi yang berhasil mengimplementasikan strategi hubungan masyarakat yang unggul dan relevan di era digital.
Penilaian dilakukan berdasarkan inovasi, dampak, dan keberhasilan program PR dalam menjangkau berbagai pemangku kepentingan
Muhammad Ihsan selaku CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi.co.id mengucapkan selamat kepada pemenang Indonesia Public Relations Award 2025.
Dalam sambutannya ia menerangkan Public Relations perusahaan perlu memperhatikan pengelolaan media diselaraskan dengan strategi perusahaan.
“Kami menemukan 70,59% perusahaan yang kami teliti menggunakan sosial medianya sebagai sarana membagikan kegiatan terkait lingkungan, pendidikan, sosial ekonomi yang dilakukan dan topik ESG merupakan salah satu topik urgensi untuk di kuasai dan dikomunikasikan. Tentu saja menjadi tantangan public relations dan komunikator bisnis untuk meningkatkan kapabilitas guna mendukung organisasi mengkomunikasikan kinerja keberlanjutannya,” ujarnya.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG.
Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).***