Muarojambi, Sumateradaily.com– Era digital mengakibatkan lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam diri pemuda. Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dalam penerapan di keseharian masyarakat. Masuknya ideologi alternatif melalui internet ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat di Indonesia dirasa kian tak terbendung.
Untuk memberikan pemahaman Pancasila di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas pemuda di Provinsi Jambi akan menggelar webinar literasi digital di Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (28/2) siang, mulai pukul 14.00 WIB. Ikut bergabung – antara lain dengan menggelar nobar – beberapa komunitas pemuda, yakni komunitas Jambi Kreatif, Bersama Karya, Gentala Community, Djambi Terkini, dan komunitas Daihatsu Community.
”Webinar lintas komunitas melalui aplikasi Zoom Meeting ini dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/registrasikomunitassumatera2802. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (27/2).
Diskusi virtual bertajuk ”Pemuda Berkarakter Pancasila dalam Dunia Digital” rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Dewan Pembina Relawan TIK Sumatera Barat Yonisman, musisi Rio Alief Radhanta, pegiat event Marcharaka Bimo, dan Fita Mamita selaku moderator.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, penerapan Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dengan munculnya budaya asing yang menggeser budaya leluhur. Padahal, Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup bangsa.
”Namun, diperlukan kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Maraknya penyebaran hoaks dan informasi yang memecah belah bangsa dan negara, hal itu melanggar nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia,” urai Kemenkominfo.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) merupakan salah satuupaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” pungkas Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)