Lubuklinggau, Sumateradaily.com- Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa menghadiri acara gerakan tanam sekaligus penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Pemkot Lubuklinggau dengan Pemkab Empat Lawang dalam rangkaian pengendalian inflasi, di Rumah Dinas Wali Kota Lubuklinggau Kelurahan Petanang, Selasa 27 Februari 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin dalam kesempatan itu mengatakan MoU ini merupakan tindaklanjut dari pembicaraan kedua belah pihak beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya saya dengan Pak Pj Wako sudah lama saling mengenal dan begitu akrab. Bahkan jauh sebelum beliau menjabat Sekda,” ujarnya.
Menurut Fauzan, daerah Empat Lawang bukan lagi ‘musuh benamo jadi kecil bertulang belakang berpakaian jadi lawan’. Itu hanya slogan lama yang sudah ditinggalkan.
Terkait penanganan inflasi sambungnya, kebetulan Lubuklinggau selalu menjadi salah satu kiblat sorotan setelah Kota Palembang karena Lubuklinggau mempunyai posisi yang sangat strategis.
“Lima wilayah berinduk bergabung dan banyak bersentuhan dengan Kota Lubuklinggau seperti Kabupaten Musi Rawas, Muratara, Empat Lawang sampai ke tetangga sebelah Kabupaten Rejang Lebong yang banyak bergabung ke sini karena fasilitas penunjang sudah lengkap,” pujinya.
Secara administasi, Kabupaten empat Lawang memiliki 10 kecamatan, 147 desa dan sembilan kelurahan dengan luas wilayah lebih kurang 2356 KM2 serta jumlah penduduk lebih banyak sedikit dari Kota Lubuklinggau yakni 343.528 jiwa.
Hampir 80 persen penduduk Empat Lawang adalah berprofesi sebagai petani dan sebagian kecilnya lagi pedagang. Itupun tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan aktivitas inflasi.
“Alhamdulillah Empat Lawang Alhamdulillah terus memberikan kontribusi dalam penanggulangan inflasi di Provinsi Sumatera Selatan. Kita sama-sama berharap inflasi di Kabupaten Empat Lawang dan Kota Lubuklinggau tetap dibawah kendali (normal),” imbuhnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa, dalam sambutan balasannya mengatakan Lubuklinggau terkenal dengan kota industri, jasa dan perdagangan yang luas wilayahnya 401,5 KM2.
“Kami juga telah membangun akses jalan lingkar utara dan lingkar selatan sebagai upaya pemerataan pembangunan. Kota Lubuklinggau merupakan kota terbesar kedua di Sumatera Selatan setelah Palembang,” ucapnya.
Dirinya berharap dari MOU yang diteken hari ini tak hanya sebatas serimornial saja tapi harus ditindaklanjuti dan ditingkatkan dalam bentuk perjanjian kerjasama terkait penyediaan komoditi untuk pengendalian inflasi.
Momentum hari ini diawali dengan melakukan penanaman cabai sebanyak lebih kurang 200 bibit dan berlanjut secara berkesinambungan karena tanggal 4 Maret nanti secara nasional akan dilakukan gerakan menanam cabai dengan seluruh jajaran tim penggerak PKK se-Indonesia.
“Saya meyakini dengan adanya penandatanganan MOU ini, dapat memberikan hal positif dalam menghadapi inflasi, kemiskinan ekstrem dan stunting,” imbuhnya.
Dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Pemkot Lubuklinggau kepada Pemkab Empat Lawang dan sebaliknya serta penanaman bibit cabai serentak secara simbolis.
Turut hadir jajaran OPD dilingkungan Pemkot Lubuklinggau dan Kabupaten Empat Lawang.***
Mol/Aaf