Oleh: Doddi Irawan
Wartawan tinggal di pinggiran Kota Jambi
KETUA Umum KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan, bertandang ke kediaman Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, Rabu 1 Mei 2024.
Silaturahmi berlangsung di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari. Pertemuan dua sahabat itu hanya pertemuan biasa.
Dua sahabat yang sudah seperti abang – adik ini punya kesamaan. Mereka sama-sama pengurus partai politik, dan sama-sama pecinta olahraga.
Kecintaan Budi Setiawan pada olahraga jangan ditanya lagi. Dia pengurus organisasi olahraga terbesar di Indonesia. KONI, Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Sebelum di tingkat provinsi, Budi pernah dua periode dipercaya memimpin KONI Kota Jambi. Hasilnya, Kota Jambi beberapa kali menjadi juara umum pekan olahraga setingkat provinsi.
Di tingkat nasional, di era Budi menjabat Ketua Umum KONI Provinsi Jambi, Jambi memperbaiki urutan peringkatnya pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Jambi yang semula terbuang ke peringkat 25, melonjak naik ke peringkat 18.
Begitu pula Muhammad Fadhil Arief. Kedekatan dirinya pada dunia olahraga, terlihat dari posisinya sebagai Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jambi. Dia sendiri sangat gemar bermain sepakbola.
Di tangan Fadhil, PSSI sukses menggelar event sepakbola terbesar di Provinsi Jambi, Gubernur Jambi Cup. Tak ada kerusuhan dalam kompetisi yang diadakan PSSI Provinsi Jambi itu.
Di kancah politik, Budi Setiawan bukan orang sembarangan. Dia menjabat Ketua Partai Golkar Kota Jambi. Bisa duduk di posisi ketua, di partai yang pernah puluhan tahun berkuasa di Republik Indonesia ini, tidaklah mudah.
Pun demikian dengan Muhammad Fadhil Arief. Dia adalah Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jambi. Partai berlambang Kabah ini partai tua. Sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Ada yang mengaitkan pertemuan Budi dan Fadhil, karena Budi ingin maju pada Pemilihan Wali Kota Jambi periode 2025 – 2030. Kalaupun benar, apa salahnya ? Toh, wajar Budi berdiskusi soal politik dengan Fadhil. Mereka sama-sama politikus.
“Biasa, dinda sayang. Minta ilmu politik sama Bang Fadhil,” kata Budi Setiawan yang dikenal selalu merendah dan ramah pada semua orang itu, usai bertemu Fadhil.
Nama Budi Setiawan semakin tidak asing bagi masyarakat Kota Jambi. Tahun ini, dia berhasil membawa partai beringin memenangkan pemilihan legislatif di Kota Jambi. Delapan kursi.
Budi Setiawan disebut-sebut sebagai kandidat calon kuat Wali Kota Jambi. Sejumlah partai politik (parpol) kabarnya ingin mengusung politisi muda kelahiran 1980 ini.
Peluang Budi Setiawan mendapat dukungan sejumlah parpol di luar Golkar, sangat memungkinkan. Itu terlihat dari mendaftarnya Budi, setiap ada parpol yang membuka penjaringan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi.
Berhembus isu, bahwa Budi Setiawan tidak akan maju di Pilwako Jambi. Rasanya tidak mungkin.
Dengan modal delapan kursi di DPRD Kota Jambi, Golkar hanya butuh satu kursi saja untuk bisa mengusung kadernya menjadi calon Wali Kota Jambi.
Budi pasti maju. Apalagi saat ini dari survei internal, menunjukkan elektabilitas anak pensiunan TNI itu terus meningkat. Bahkan, nama Budi Setiawan yang sempat disebut “kuda hitam”, berubah menjadi calon kuat.
Kepastian Budi akan maju di pilwako, juga sudah disampaikannya langsung, saat konsolidasi dengan delapan caleg terpilih Partai Golkar pada Pileg 2024, belum lama ini.
“Saya pasti maju. Yang bilang saya tidak maju, itu cuma isu,” tegasnya suatu ketika.
Isu itu menunjukkan Budi bakal menjadi “sasaran tembak” lawan-lawan politiknya. Kelemahannya akan dicari-cari. Namun, kalau itu terjadi juga, Budi sudah siap menghadapinya.
Niat Budi sepertinya tulus ingin membangun Kota Jambi. Ngapain capek-capek dan buang-buang energi jadi wali kota ? Hartanya sudah lebih dari cukup untuk keluarganya.
Mudah-mudahan saja ilmu yang didapat Budi dari pertemuan dengan Fadhil tadi, semakin memuluskan langkahnya menjadi Wali Kota Jambi. ***