Jakarta, Sumateradaily.com- Seorang penyembah alternatif atau tabib biasanya tampil dengan aksesori yang mengesankan orang ‘pintar ‘.
Tapi lain halnya dengan Panglima Langit, ia tampil allpa adanya bahkan terkesan perlente.
Wajar saja kalau banyak yang meragukan kemampuannya dalam hal menyembuhkan pasiennya yang bermasalah dengan penyakit non medis.
“Seorang tabib dihargai orang bukan karena tampilannya yang seram atau mengenakan aksesoris yang mengesankan seorang yang religius. Untuk itu, saya tampil apa adanya tanpa harus tampil nyeleneh,” ujar Panglima Langit saat diwawancarai tim LAKONe di Markas Mata Langit di Klaster Amsterdam Kota Wisata Bogor Jawa Barat belum lama ini.
Pria ganteng kelahiran Aceh 45 tahun ini mengatakan, soal orang percaya atau tidak dengan kemampuannya. Tinggal dibuktikan sendiri atau tanya langsung dengan Mereke yang telah berobat denganmya.
“Saya bukan tipe orang yang banyak ngomong dan mengumbar janji. Tapi bukti yang saya kedepankan, buktinya pasien saya terus bertambah, tidak hanya orang Indonesia tapi juga orang dari Amerika dan Eropa.” Ujar pria yang kini menjabat sebagai ketua umum KEMALA atau Keluarga Masyarakat Langsa Jabodetabek ini.
Karena dalam menyembuhkan pasiennya mengedepankan doa doa yang disarikan dari ayat suci Alquran, maka jangan harap di tempat prakteknya ada dupa atau pembakaran kemenyan serta uga rampe sebagai sarana penyembuhan.
“Obat yang mujarab datangnya dari Allah SWT, makanya saya dalam menyembuhkan pasien dengan doa meminta kepada Allah. Jadi jangan harap ada kemenyan , dupa atau keris serta benda pusaka lainya di tempat praktek saya,” tegas pria yang hobi naik mode ini.
Untuk lebih jelasnya kata Panglima Langit, Kulik LAKONe di Channel YouTube forwanofficial.
“Tonton kisah inspiratif saya di LAKONe di Channel YouTube forwanofficial mulai hari Sabtu 27 Juli 2024.**”
trisno/for1