Jambi, Sumateradaily.com- Pengamat yang juga akademisi dari UIN STS Jambi Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM membantah logika awam yang menilai penyampaian visi misi tanpa teks sebagai sesuatu yang ideal.
Menurutnya sebagai dokumen awal perencanaan pembangunan Visi Misi kepala daerah idealnya disampaikan berdasarkan apa yang tertulis dan dibacakan sesuai dengan yang ditulis sebelumnya.
” Visi Misi itu bukan lomba menghapal, tapi bagian komitmen pada masyarakat, jangan lain yang dijanjikan, lain pula yang sebenarnya direncanakan, jadi penting visi itu disampaikan dengan cara membaca, ” ungkap Doktor yang post Doktoral di Jerman tersebut.
Hal ini, kata dia, bagian dari pertanggungjawaban (akuntabilitas) moral dari seseorang yang menyampaikan visi dan misi. “Dalam postulat ketatanegaraan, visi dan misi harus dibacakan sebagaimana yang tertulis, biar akuntabilitas nya jelas, jangan bias,” ungkapnya.
“Saya mengingatkan bahwa pentingnya visi dibacakan tertulis, misal jika seorang calon menjanjikan program akan membantu uang pada masyarakat, bisa saja pelaksanaan hanya berbentuk barang, nah jika tertulis kan ada dokumen, tak bisa diplintir atau diartikan lain,” tambahnya. ***
mcrg/