SUMATERADAILY.COM, BANGKOK– Asian Agri, Apical, dan Kao menyambut baik pencapaian Novie Zulhi, seorang petani swadaya yang tergabung dalam program “SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment” (SMILE), yang mewakili kelompoknya sebagai salah satu Newly Certified Independent Smallholder Group di tahun 2023/2024. Sertifikasi the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) tersebut diberikan langsung oleh Chief Executive Officer RSPO, Joseph D’Cruz, pada 11 November 2024, dalam acara Annual RSPO Conference (RT2024) di Bangkok, Thailand.
Sejak mencapai sertifikasi RSPO pada 2023, Perkumpulan Kotani Mandiri Bersama (PKMB) pimpinan Novie yang berlokasi di Desa Merlung, Jambi, melihat kelompoknya berkembang dari211 anggota dengan luasan tanah mencapai 330 hektare (ha), menjadi 471anggota dengan luasan tanah lebih dari 750 ha, yang mana seluruh anggotanya akan diproses untuk mendapatkan sertifikasi RSPO pada Desember ini.
Selain untuk mengakui praktik berkelanjutan mereka, sertifikasi RSPO juga memungkinkan petani swadaya untuk mendapatkan manfaat tambahan (premium) dari Kao yang menjadi bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan penghidupan petani swadaya. Hal ini telah menjadi dukungan signifikan bagi para anggota PKMB untuk memenuhi kebutuhan mereka,seperti pupuk, pestisida, dan lain-lain.
“Mendapatkan sertifikasi RSPO di acara bergengsi yang dihadiri oleh para pemimpin industri sawitdari seluruh dunia ini sangat berarti dan merupakan momen kebanggaan bagi saya dan PKMB,” ujarNovie. “Sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan internasional terhadap upaya keberlanjutan PKMB, tetapi juga menambah nilai pada produk kami. Ini memotivasi saya dan kelompok untuk terus berinvestasi dalam pertanian bertanggung jawab, sehingga dapat menciptakan lebih banyak keuntungan bagi anggota dan anak-anak kami.”
Sejak peluncurannya di tahun 2020, program SMILE hingga kini telah melibatkan 3.489 petani swadaya. Sebagai inisiatif kolaboratif antara Asian Agri, Apical, dan Kao, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi para petani dengan mengatasi tantangan yang secara langsung berdampak pada produktivitas. Program ini berfokus pada penguatan Praktik Perkebunan Baik (GAP) dan mempromosikan teknik pertanian berkelanjutan dan tahan iklim.
Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie, menekankan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan penghidupan petani swadaya, dengan tujuan membangun industri minyak sawit yang berkelanjutan dan adil yang menguntungkan bagi semua pihak.
“Keberhasilan Novie dan koperasinya merupakan bukti kekuatan kolaborasi, tekad mereka untuk menyelesaikan proses audit, dan komitmen mereka terhadap praktik pertanian berkelanjutan. Kami bangga dengan para petani swadaya mitra kami yang telah memperoleh sertifikasi RSPO,” katanya.
Head of Sustainability Apical, Chandramohan Nair, menekankan bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama bagi semua pihak. Dia menjelaskan bahwa program SMILE mendorong dampak positif melalui kolaborasi di seluruh rantai pasok—hulu, menengah, dan hilir—dengan berfokus pada inklusivitas untuk memastikan petani swadaya tidak tertinggal dalam transisi industri menuju praktik berkelanjutan.
“Kami meluncurkan program SMILE untuk mengatasi tantangan sosial—ekonomi yang berdampak pada petani swadaya dengan menyediakan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan teknis. Kami senang bahwa dukungan kami telah membantu petani swadaya untuk memenuhi persyaratan sertifikasi ketat RSPO, dan akan memungkinkan mereka untuk mengakses pasar global dan mendapatkan premium,” pungkas Chandramohan.
Vice President, Procurement Strategic Sourcing, Raw Material, GlobalKao Corporation, Terasawa Kenji, memuji pencapaian para petani swadaya,“Petani swadaya secara khusus rentan terhadap tantangan pasar. Setelah melihat kemajuan yang telah dibuat sejauh ini, kami ingin memperluas program untuk memberdayakan lebih banyak petani swadaya untuk memiliki bagian dalam rantai pasok global, sehingga memperkuat ketahanan mata pencaharian mereka untuk jangka panjang,” tutupnya.
Program SMILE bertujuan untuk memberdayakan 5.000 petani kecil mandiri pada tahun 2030 melalui peningkatan hasil, peningkatan pendapatan, dan sertifikasi RSPO. Sekarang di tahun keempatnya, 3.489 petani kecil telah terdaftar dalam program ini, di mana 1.373 telah mencapai sertifikasi RSPO, menandai kemajuan signifikan menuju tujuan kami.
Tentang Asian Agri
Didirikan pada tahun 1979, Asian Agri merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 100.000 hektare perkebunan kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 200.000 orang.
Sebagai pelopor Program Inti Perkebunan Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) bersama pemerintah Indonesia, Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi, yang secara kolektif mengelola 60.000 hektare perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan petani swadaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi.
Lewat komitmen terhadap praktik berkelanjutan, Asian Agri menjunjung tinggi kebijakan tanpa pembakaran dan menerapkan praktik-praktik terbaik perkebunan untuk membantu petani plasma meningkatkan produktivitas, hasil panen, dan ketertelusuran rantai pasok, serta mendukung perjalanan mereka menuju sertifikasi. Pabrik Asian Agri memanfaatkan teknologi canggih dan energi hijau yang dihasilkan sendiri untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca.
Perkebunan Asian Agri, serta perkebunan petani plasma, sepenuhnya bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), yang menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.***