Bangko, Sumateradaily.com- Inflasi Kabupaten Merangin sampai Senin 19 Agustus 2024, masih tetap terkendali dan sangat terkendali diangka -1,110.
Inflasi itu dipengaruhi perubahan harga pada komoditi bawang dan beras.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Pj Bupati Merangin H Mukti, usai mengikuti rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara zoom meeting bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dari Ruang MPC Bappeda Merangin, Senin (19/8).
‘’Jadi kalau Indeks Perkembangan Harga (IPH) terlalu tinggi itu tidak bagus namanya inflasi dan kalau rendah (deflasi) itu juga tidak bagus,’’terang Pj Bupati dibenarkan Asisten II Setda Merangin Suherman.
Untuk itu H Mukti mengajak instansi terkait dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Merangin, agar selalu menjaga kondisi IPH Kabupaten Merangin.
Dimana posisi yang sangat bagus itu berada diangka 0 atau 0, atau 01.
Sedangkan langkah-langkah yang diambil dalam pengendalian inflasi daerah terang Pj bupati, kondisi perubahan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar harus terus dipantau dengan baik.
“Dalam mengendalian inflasi daerah, Pemkab Merangin terus menjalin kerjasama dengan kabupaten lainnya. Bila stok bahan kebutuhan pokok di Merangin habis, bisa minta pasokan dari kabupaten lain,”jelas H Mukti.
Sedangkan untuk menjaga inflasi tetap terkendali, Pemkab Merangin terus memantau perubahan harga komoditas penting, seperti bawang, beras dan komoditi lainnya.
Jika terjadi gejolak harga yang signifikan, langkah Operasi Pasar (OP) akan diambil untuk menstabilkan harga. Selain itu, Pemkab Merangin juga selalu bekerja sama dengan provinsi tetangga, untuk pasokan kebutuhan pokok tersebut.
Hadir pada rakor pengendalian Inflasi Daerah secara zoom meeting itu, Plt Kepala Bappeda Merangin Zainal Abidin, Kadis Perindag Dadang, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Hendri Widodo, Kadis Ketahanan Pangan Ny Fauziah, Kabag Ekonomi Daryanto dan Kepala Bulog Sarko Hamdani.***
teguh/kominfo