SUMATERADAILY.COM – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan perempuan dan pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PNM berkolaborasi dengan Philippine Women’s Association (PWA) Indonesia dalam penyelenggaraan webinar dan bazar bertajuk “KEPO-in Produk Paling Dicari Filipina, Potensi Ekspor UMKM”.
Acara yang digelar di Kedutaan Besar Republik Filipina di Jakarta ini menghadirkan lebih dari 30 tenant UMKM serta para ahli dan praktisi berpengalaman yang berbagi wawasan tentang potensi ekspor dan cara mengembangkan UMKM Indonesia.
Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM, menjelaskan dalam sesi webinar bahwa pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro bukan hanya melalui bantuan modal, tetapi juga lewat program pelatihan, coaching, serta akses jaringan yang luas. “Kami hadir untuk membantu mereka yang kurang mampu, memberikan modal tanpa syarat jaminan, yang umumnya diterapkan oleh lembaga perbankan,” ujar Sunar.
PNM, yang sudah hadir di lebih dari 6.000 kecamatan di 36 provinsi, telah melayani lebih dari 21,2 juta nasabah di seluruh Indonesia. Fokus PNM adalah membantu ibu-ibu prasejahtera yang ingin berusaha tetapi terkendala modal. PNM memfasilitasi perempuan untuk mengembangkan usaha demi meningkatkan kesejahteraan keluarga, pendidikan, dan kesehatan.
Data PNM menunjukkan bahwa UMKM menyumbang 60,34 persen dari total GDP nasional dan 14,17 persen ekspor Indonesia. Dengan demikian, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, yang menyerap 97 persen tenaga kerja dan menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan.
Melalui kolaborasi ini, PNM berharap dapat terus memberikan peluang bagi pelaku usaha mikro untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. ***
Buyil