Jakarta (Sumateradaily.com) — Keprihatinan bersama melihat tragedi kemanusiaan akibat meluasnya koflik Palestina-Israel yang berdampak pada masyarakat sipil.
Turut memberikan sumbangsih pemikiran dan sikap bersama, Universal Peace Federation (UPF) dan the Voice of Istiqlal (VOIST) menggelar Konferensi Perdamaian International.
Konferensi perdamaian tersebut menyeruhkan kerukunan beragama dialog, dan ketenteraman bersama.
Sekretaris Jenderal UPF Indonesia, Alfred Forno mengatakan,Tema yang diangkat pada acara ini adalah “Peran Pemerintah, Masyarakat Sipil dan Kerja Sama Lintas Agama dalam Membangun Bangsa.”
Program ini dimulai dengan perwakilan dari enam agama menuangkan air ke dalam satu mangkuk yang melambangkan upaya bersama mereka untuk mencapai perdamaian.
Prof.Dr.K.H. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, memanjatkan doa, dan kemudian menyambut kedatangan para delegasi.
Beliau menyoroti kerja lintas agama yang luas dari Masjid Istiqlal dan berbicara tentang terowongan bawah tanah yang baru dibuka yang menghubungkan Masjid dengan gereja katedral tertua di Indonesia.
Terowongan Silaturahmi atau Terowongan Persahabatan melambangkan kerja sama dan persaudaraan antaragama karena Istiqlal merangkul semua tradisi agama.
“Istiqlal tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam,” kata Imam Besar, tetapi juga untuk semua orang tanpa memandang latar belakang agama mereka.”
Penyandang kedua, UPF, adalah jaringan individu dan organisasi internasional dan lintas-agama yang berdedikasi untuk mencapai perdamaian dunia.
Didirikan oleh Dr. Hak Ja Han Moon dan mendiang suaminya Dr. Sun Myung Moon. Dua asosiasi UPF menjadi bagian dari acara ini, Asosiasi Internasional Anggota Parlemen untuk Perdamaian dan Asosiasi Lintas-agama untuk Perdamaian dan Pembangunan.
Sebagai NGO yang berstatus konsultatif umum dengan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, UPF mendukung karya Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya di bidang bangun-damai antaragama, pendidikan perdamaian, dan penguatan perkawinan dan keluarga dengan program kegiatan di lebih dari 150 negara.
Ketua UPF Asia Pasifik adalah Hon. Ek Nath Dhakal, dua kali menjabat menteri pemerintahan dari Nepal.
Dalam pesan utamanya, beliau mencatat bahwa di dunia saat ini terdapat konflik dan terorisme dalam politik, masyarakat, ekonomi, budaya, dan bahkan dalam agama. Akibatnya, nilai-nilai inti bersama semakin terkikis.
Beliau kemudian menyerukan tindakan dengan mengatakan, “Komunitas global harus bersatu untuk mendukung demokrasi dan institusi-institusinya sambil mengutuk segala bentuk terorisme melalui upaya terpadu.”
Sementara itu Presiden International Media Association for Peace (IMAP) UPF Indonesia, Mercys Charles Loho mengatakan,Para pembicara dan peserta dalam dialog ini menyampaikan keprihatinan yang semakin besar terkait konflik Israel dan Palestina.
Mereka mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil, mendesak aktor-aktor penting untuk memberikan bantuan darurat kepada semua warga sipil, dan segera melakukan gencatan senjata.
Dua sesi diadakan pada sore harinya, masing-masing bertajuk: “Landasan Bersama untuk Kerukunan Beragama, Keamanan dan Perdamaian Abadi” dan “Forum Pemuda Lintas Agama untuk Perdamaian dan Kerukunan.”
Para pembicara utama adalah sebagai berikut, Hon. Yasril A. Baharuddin, Ketua Asosiasi Internasional Anggota Parlemen untuk Perdamaian – Indonesia; Amb. K.H. Abdul Wahid Maktub, mantan Duta Besar Indonesia dan Ketua Jaringan Indonesia Maju; Hon. Dave Laksono, Anggota DPR RI; Prof. Dr. Alwi Shihab, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam; dan Pres. Masaichi Hori, Presiden, Federasi Keluarga untuk Unifikasi dan Perdamaian Dunia dan Unifikasi Asia Pasifik.
Konferensi Perdamaian International Universal Peace Federation (UPF) dan the Voice of Istiqlal (VOIST) diselenggarakan 16 Oktober 2023, di Aula Al-Fattah Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia.
Hampir 100 peserta dari kalangan politik, akademisi, dan semua tradisi agama hadir.***
Sumber : Media group Indonesiadaily.co.id
Mercy/Edited by : Hery FR