SUMATERADAILY.COM, JAKARTA- Setelah sukses sebagai produser film Syirik, Subakti Is kembali terjun sebagai produser film.
Kali ini yang akan diproduksi film kolosal kepahlawanan yang hiroik.
“Saya tertantang untuk menggarap film sejarah kepahlawanan namun yang menghibur, tidak sekedar dokumenter tapi unsur hiburannya kudu kuat,” ujar Subakti Is, sutradara yang sukses menggarap sinetron Pernikahan Dini yang membuat nama Agnes Monica populerkan ini ketika bincang dengan awak media di Surabaya usai hunting film terbarunya 8 Warrior. Kamis (28/3/2025)
Semula ia ragu diajak bergabung oleh karibya Jaya Tamalaki, karena membuat film sejarah perjuangan bangsa membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Namun ketika Jaya Tamalaki meyakinkan kalau ia mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, dengan surat pernyataan dan video. Akhirnya Subakti Is yang telah banyak bergabung dengan rumah produksi papan atas, Prima Entertainment, Soraya film, Rapi Film, Ganesa Perkasa Film ini langsung semangat untuk mendukung mimpi Jaya Tamalaki membuat film kolosal berskala internasional.
“Karena lama nggak komunikasi dengan Jaya, saya sempat ragu dengan keseriusan dan dukungan Presiden Prabowo. Tapi Jay, membuktikan dengan surat keterangan dari Presiden Prabowo yang waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Presiden Jokowi. Juga video ketika bersama Prabowo. Akhirnya saya sepakat untuk bergabung dan mendukung film Gen 8 (The Quadrant Effect).” Jelas Subakti Is penuh semangat.
Sebagai persiapan produksi film Gen 8, ia bersama tim produksi melakukan hunting ke kota Surabaya Selama 5 hari dan akan dilanjutkan setelah lebaran.
“Saya nggak mau membuat film asal-asalan, apalagi didukung Presiden Prabowo yang berharap agar perfilman Indonesia bisa bersaing dengan film produksi Hollywood, maka kami harus serius menggarapnya. Agar tidak mengecewakan Presiden Prabowo,” tandasnya.
Subakti berharap film terbarunya bisa mengawali syuting secepat, tapi karena banyak hal yang mesti dipersiapkan sehingga ia belum bisa memastikan kapan memulai syuting.
“Maunya sih secepatnya, tapi kami mesti menyiapkan segala sesuatunya secara matang dan butuh kehati-hatian,” punglas Subakti Is. ***
(Buyil)