banner 728x250

Wagub Sani: Ketoprak Bayu Manggolo Wujud Lestarikan Budaya Indonesia

Oplus_0

SUMATERADAIY.COM- Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I mengatakan kesenian Ketoprak Bayu Manggolo adalah salah satu wujud untuk melestarikan budaya Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wagub saat menyaksikan Pagelaran Seni Drama Ketoprak “Bayu Menggolo” dalam rangka memperingati 1 Muharram 1447 H Paguyuban Jawa Jambi Wisnu Murti Kabupaten Muaro Jambi, bertempat di Lapangan RT. 18 Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (07/07/2025) malam.

banner 325x300

“Saat ini bersama kami dalam menikmati ketoprak maupun wayang kulit. Memang, secara umum, sisi lain dari hal tersebut adalah tantangan, namun kami senantiasa berupaya untuk melihatnya dari sudut pandang yang objektif. Dua pandangan yang seringkali kita saksikan dan sajikan dalam pagelaran wayang kulit, termasuk ketoprak, sejatinya mengandung banyak nilai positif dalam upaya kita bersama mewariskan nilai seni dan budaya Indonesia. Perlu diketahui bahwa dalam wayang kulit terdapat tokoh-tokoh yang sesungguhnya menggambarkan berbagai aspek dari sifat dan tabiat yang ada di alam semesta ini, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun sempat terjadi perselisihan, bahkan pertengkaran atau pertempuran, pihak yang menang selalu memiliki karakter yang positif,” ujar Wagub Sani.

“Untuk kepentingan bersama dalam membangun negara, bangsa, dan daerah, serta membangun masyarakat, kami mengusulkan agar kita memberikan contoh dan meneladani hal-hal positif, serta secara bersama-sama menghindari hal-hal negatif. Meskipun saya berasal dari Madiun, karena kelahiran saya di Jambi, saya kurang memiliki pemahaman mendalam mengenai ketoprak. Namun, kami berasumsi bahwa ketoprak merupakan bagian dari seni dan budaya yang patut kita apresiasi. Hal ini merupakan bagian dari sejarah yang perlu kita ketahui dan pahami,” lanjutnya.

Dikatakan Wagub Sani, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat perbedaan signifikan dalam pemahaman sejarah di kalangan generasi muda saat ini, khususnya terkait tokoh-tokoh seperti Joko Tingkir.

Tercatat bahwa pengetahuan sejarah, yang sebelumnya diajarkan secara komprehensif di tingkat pendidikan formal, kini menunjukkan penurunan pemahaman.

Sebagai contoh, informasi mengenai asal-usul Kabupaten Sarolangun dan Bangko, yang seharusnya menjadi bagian dari pengetahuan dasar, juga kurang diketahui.

Hal ini mengindikasikan adanya tantangan dalam hal pengetahuan dan wawasan generasi penerus.

“Kami berpendapat bahwa hal ini juga relevan dengan cerita ketoprak yang akan dipentaskan malam ini, yang berjudul “Rebutan Jompo Joyoboyo”.

Meskipun terkesan sederhana, setelah kami lakukan penelusuran dan diskusi, cerita ini memiliki makna yang mendalam, terutama karena berkaitan dengan kitab yang diperebutkan sebagai pedoman hidup,” kata Wagub Sani.

“Saya berharap, Pagelaran Seni ini tidak hanya menjadi acara seremonial semata, namun juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi yang dapat mempererat jalinan kekeluargaan, sehingga Perkumpulan Jawa Wisnu Murti menjadi ikatan yang kuat, tidak hanya sekedar saling bersalaman, namun juga saling membantu dalam memajukan organisasi sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan daerah,” tambahnya.

“Dalam kehidupan majemuk bermasyarakat, saya berharap, Wisnu Murti Kabupaten Muaro Jambi dapat terus memberikan kontribusi sosial yang positif dalam menanamkan nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan harmoni masyarakat baik secara internal maupun eksternal, sehingga Provinsi Jambi dapat terus menjadi provinsi yang dapat menaungi segala suku bangsa, ras, agama, dan golongan menjadi satu kesatuan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kepala Desa Tangkit Supadi, S.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh hadirin yang telah hadir pada malam hari ini untuk bersilaturahmi di arena ini.

“Semoga silaturahmi ini mendapat rahmat dari Allah SWT. Pada malam ini, kita bersama-sama memperingati Hari Besar Islam 1 Muharram, dan kita akan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan yang terbaik di tahun-tahun mendatang, serta semoga segala yang kita laksanakan mendapat ridho-Nya,” ucapnya.

Supadi juga mengatakan bahwa Ketoprak Bayu Manggolo merupakan dedikasi untuk melestarikan budaya yang mulai memudar di provinsi ini, khususnya di Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam.

“Jika bukan kita yang merawat dan memastikan kelestariannya, lantas siapa lagi. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jurnalis yang telah berkontribusi, sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik,” ujarnya.

Turut serta mendamping Wagub Sani dalam kegiatan Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Kepala BPKPD dan OPD terkait lainnya serta tamu undangan. ***

(Diskominfo Provinsi Jambi/Waaly Arizona/Foto: Reno Setiawan/Video: Ardi Susianto/Driver: Agus Supriyanto)

banner 325x300
banner 325x300