Riau, Sumateradaily.com– Memberikan kemudahan masyarakat yang akan berpergian mengunakan transportasi udara, Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Dabo bersama Susi Air telah melayani 12 rute penerbangan.
UPBU Dabo yang berada di Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau.
“Pelaksanaan penerbangan perdana telah dilaksanakan pada 4 Januari 2024 lalu, guna melayani kebutuhan penerbangan masyarakat sekitar Propinsi Kepulauan Riau, Propinsi Jambi, dan Propinsi Riau,” ujar Kepala UPBU Dabo di Singkep, Wachyu Setiawan dalam keterangan, sebagaimana dilansir dari ifopublik, Minggu 28 Januari 2024.
Menurut Wachyu, 12 rute penerbangan tersebut akan dilayani oleh pesawat Grand Caravan (C208B) berkapasitas 12 seat yang akan melaksanakan 3.099 jam penerbangan perintis.
Inilah 12 rute penerbangan adalah sebagai berikut :
1. Dabo Singkep – Tanjungpinang (PP) : 2x seminggu,
2. Dabo Singkep – Jambi (PP) : 2x seminggu,
3. Dabo Singkep – Karimun (PP) : 2x seminggu,
4. Dabo Singkep – Batam (PP) : 3x seminggu,
5. Dabo Singkep – Pekanbaru (PP) : 3x seminggu,
6. Karimun – Pekanbaru (PP) : 3x seminggu,
7. Tanjungpinang – Tambelan (PP) : 2x seminggu,
8. Tanjungpinang – Letung (PP) : 2x seminggu,
9. Batam – Pasir Pangaraian (PP) : 2x seminggu,
10. Batam – Rengat (PP) : 2x seminggu,
11. Jambi – Kerinci (PP) : 2x seminggu, dan
12. Letung – Natuna (PP) : 1x seminggu.
“Kami berharap, pada tahun ini pelayanan penerbangan perintis yang dikelola oleh Kantor UPBU Dabo dapat mencapai tingkat okupansi penumpang diangka 92 persen, dibandingkan okupansi tahun 2023 sekitar 89 persen,” ucapnya.
Terpisah, Dirjen Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, menyampaikan, program angkutan udara perintis penumpang 2024 di Kantor UPBU Kelas III Dabo merupakan wujud nyata peran Pemerintah untuk menghubungkan daerah yang masih belum dilayani oleh penerbangan komersil dikarenakan faktor yang belum menguntungkan secara bisnis bagi pelaku Badan Usaha Angkutan Udara Niaga.
“Secara komersil daerah ini belum dilayani, sedangkan di satu sisi ada beberapa daerah yang membutuhkan adanya alat transportasi cepat dan terinterkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Peran penting kita ada disini, hadir menciptakan konektivitas tersebut,” ungkap Kristi.
Ia pun berharap, bagi masyarakat yang daerahnya terdapat rute-rute penerbangan perintis agar dapat memanfaatkan secara maksimal.
“Kedepannya, rute perintis ini diharapkan dapat menarik minat operator pesawat komersial untuk membuka penerbangan. Selain itu, perlu peran tokoh masyarakat dan para penggiat media sosial membantu glorifikasi terkait informasi penerbangan angkutan udara perintis yang berada di tiga propinsi ini,” pungkasnya.***
Ifp/Dian T
Editor : Prameswari